Friday, November 27, 2015

Cerita Sex : ML Dengan teman Kantor


win77bet.com / bet77poker.com - Kebetulan sekali saya dipilih menjadi salah satu dari karyawan sebuah perusahaan diluar negeri dan ditempatkan dinegara mereka. Kami menjadi pegawai tetap dan berdomisili dinegara tersebut. Bersama kami juga terdapat beberapa wanita.
Ini adalah pengalaman seks saya dengan salah satu rekan kerja wanita. Sekarang kita sudah menikah dengan orang yang lain dan belum pernah bertemu lagi.
Cerita Dewasa Terbaru - ML Dengan Teman Kantor
Waktu Anita dan teman teman wanita lainnya tiba dikota kami, saya dan rekan rekan lainnya menjemput di airport dan membawa mereka kehotel tempat mereka tinggal. Kita pada saat itu sudah selesai pendidikan dan mulai bekerja. Saya sharing flat bersama enam anak lainnya. Diflat kami ada tiga kamar besar dan saya menempati kamar terbesar bersama tiga rekan kerja, semua dari Indonesia.
Waktu menjemput Anita, ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan Anita. Rambutnya lurus panjang sebahu, dengan muka yang lumayan manis dan seksi, bibirnya yang menantang, teteknya yang cukup besar boleh juga nih cewe, saya rasa demikian juga dengan Anita waktu kita salaman dia megang cukup lama dan kasih senyum yang aduhai. Bayangkan saja saya sudah dua bulan lebih dikota ini dan belum punya pacar. Dimobil dia duduk disatu mobil dengan saya dan kita duduk dibelakang. Kayanya sih kita benar benar saling tertarik. Selang beberapa hari kita bertemu lagi dan mulai merasa dekat. Anita sebelumnya pernah kekota ini dan lebih mengetahui seluk beluk kota ini dibandingkan dengan saya. Kami janjian untuk pergi jalan jalan berdua saja.
Hari Sabtu, hampir seluruh rekan baik yang laki atau wanita datang kerumah saya untuk makan makan. Selama makan siang Anita selalu duduk dekat saya dan ngobrol dengan saya saja. Teman teman yang lain sudah senyum senyum saja. Sore hari waktu yang lain pulang Anita masih tinggal dan ngobrol dengan saya, dia terus bilang mau mandi dulu, saya kasih anduk saya dan bilang saya engga punya anduk baru mau tidak pakai anduk saya saja, dia haya tersenyum sambil minta anduk saya, untuk baju saya kasih t shirt saya dan dia setuju saja untuk memakainya. Kita ngobrol ngalor ngidul mengenai diri kita, sekali kali tangan saya dipegang oleh Anita sambil tersenyum. Hati sudah tidak karuan saja tapi saya tahan tahan karena teman teman serumah masih pada ada. Selesai makan malam, saya dan teman teman masuk kamar karena AC dikamar lebih dingin dibandingkan dengan ruang tamu, Anita ngikutin dan duduk ditempat tidur saya. Kita terlibat diskusi yang cukup menarik, saya tidak ingat persis apa yang dibicarakan tapi semua bersemangat. Dari posisi duduk Anita akhirnya berbaring ditempat tidur saya dan saya menyender ke dinding. Capai menyender saya tiduran disebelah Anita dan memeluknya dari belakang, dia diam saja malahan tangan saya dipegangnya. Teman sekamar juga acuh saja. Karena mereka tidak berpikir sejauh itu. Saya sudah merasakan kontol saya agak mengeras karena nempel dipantat Anita, sebaliknya Anita malahan mendorong pantatnya kesaya jadi tambah saja kontol saya jadi lebih keras.
Satu persatu mulai ketiduran dan saya dan Anita juga merasa ngantuk, saya masih memeluk dia dari belakang, dan akhirnya lampu dimatiin oleh salah satu rekan, Anita masih tidur ditempat tidur saya. Punggung Anita mulai saya pijat pijat dan punduk dan lehernya saya cium pelan pelan, dia mengelinjang bulu tangan terasa berdiri waktu saya elus tangannya. Anita mendesah desah dan menekan pantatnya kekontol saya. Sayangnya dia pakai celana pendek. Kalau dia pakai rok sudah saya singkapkan dan masukkan kontol saya. Anita menarik tangan saya dan jari tengah saya dimasukkan kedalam mulutnya dan diisap, isapannya sangat kuat dan terasa enak. Bisa dibayangkan kalau itu adalah kontol saya. Teman teman masih tertidur semua atau mungkin pura pura tertidur dan mendengarkan kita berdua.
Tangan saya menjalar kedalam tshirt nya dan menemukan teteknya Anita, pentuilnya sangat besar dan keras, saya gosok dengan telapak tangan saya, Anita bertambah mendesah dan menekan pantatnya lebih keras lagi. Tetek Anita sangat keras dan kenyal sekali, dibilang kecil tidak kecil dan dibilang besar juga tidak besar, telapak tangan saya tidak bisa memegang seluruhnya. Untuk meremasnya juga sulit sangking kenyalnya tetek Anita. Celana saya sudah terasa basah oleh lendir, kontol saya terasa sakit terjepit didalam celana. Anita mengarahkan tangannya kekontol saya dan meremas remas kontol saya dari luar, rasanya pengen pecah saja tapi apa boleh buat harus saya tahan dulu. Tangan saya kemudian turun kememeknya dan meremas remas dari luar, hanya sejauh itu yang bisa kita lakukan dan akhirnya kita tertidur. Besoknya kita bangun pagi pagi dan langsung mandi, Anita minta saya anterin dia pulang kehotel karena mau ganti baju, wah kebetulan nih saya pasti bisa nerusin apa yang belum selesai.
Di hotel saya sudah engga tahan lagi begitu pintu kamar tertutup saya peluk Anita dan mencium bibirnya, dia membalas dengan hangat dan menjulurkan lidahnya untuk saya hisap, ludah kita sudah bercampur satu dan mengalir dari sudut bibir kita.
Saya mengisap bibir bawahnya yang cukup tebal dan seksi, sekali kali saya gigit pelan dan menjulurkan lidah saya kedalam mulutnya, Anita mengisap lidah saya dengan keras sampai terasa agak sakit karena teralu keras diisap oleh dia. Anita saya peluk dengan keras dan tangan saya memegang pantatnya yang montok, saya tarik dan tekan kekontol saya yang sudah keras sejak tadi malam. Anita merenggangkan pahanya agar kontol saya bisa menyentuh memeknya. Anita tingginya sama dengan saya, jadi cewe ini terhitung tinggi juga, saya saja sudah kira kira 1.74 dan dengan posisi berdiri semua sepertinya pas sekali, saya tidak harus nunduk untuk menciumnya dan dia tidak usah berjinjit untuk mencium saya. Saya dorong Anita ketembok dan sambil mencium saya pegang memeknya dari luar, Anita masih memakai celana pendeknya dan saya masih dengan jeans saya, pentil teteknya terlihat keras dan mendorong t-shirt yang dipakainya, Anita ini anti BH, dia tidak perlu BH karena teteknya tidak turun walaupun cukup besar. Tangan saya yang satu lagi saya pergunakan untuk meremas remas teteknya. Anita mengelinjang waktu teteknya saya remas, rupanya ini adalah weak spot dari Anita. Saya tarik t-shirtnya keatas dan langsung teteknya saya hisap dan jilat jilat. Kepalanya mulai bergoyang kekiri dan kanan, desahan Anita menjadi semakin keras, tangannya memegang belakang kepala saya sambil meremas remas rambut saya.
Ditekannya kepala saya keteteknya sampai saya sulit untuk bernafas.
Kakinya lebih terbuka memberi jalan untuk tangan saya lebih meremas memeknya. Tangannya turun kekontol saya dan meremas remas dari luar. Karena tidak tahan lagi, akhirnya swaya lepaskan t-shirt dan tetek Anita terlihat sangat seksi, besar tapi tidak turun, aerolanya lebar dengan warna coklat tua, pentilnya coklat kehitam hitaman dan sangat besar. Kedua duanya sudah berdiri. Kedua teteknya saya remas remas, aka menyender kedinding sambil mengerang ketika teteknya saya remas, gemas sekali saya melihat tetek Anita, pentilnya sangat menantang, saya hisap salah satu sambil tetap meremas. Anita akhirnya mendorong saya sedikit dan ia merebahkan dirinya ketempat tidur, zipper celana jeans saya dibuka dan tangannya masuk kedalam celana dalam saya, Anita meremas kontol saya yang masih didalam celana dalam sambil menutup matanya, bibirnya merekah dan tersenyum. Seperti kena listrik kontol saya benar benar jadi sangat keras, dan basahnya tidak ketulungan. Saya belum keluar tapi celana dalam saya sudah basah sekali. Buru buru saya lepaskan celana jeans saya dan Anita tidak sedikitpun mlelepaskan pegangannya dari kontol saya. Remasannya sangat enak dan membuat saya mengerang.
Celana dalam saya diturunkan oleh Anita dan kontol saya langsung saja meloncat keluar dan terasa sangat lega, bayangkan saja dari tadi tegang dan tertekan oleh celana jeans dan cd saya. Kalau berdiri kontol saya kira kira 15 cm dengan diameter kira kira 5 cm kalau lagi keras. Kepala kontol saya terlihat menonjol karena disunat dan terlihat besar sekali dibandingkan batangnya. Anita membuka bibirnya dan mulai memasukkan kontol saya sedikit dikit kemulutnya, mula mula dijilat lobang kontol saya dan kepala kontolnya dijilat berulang ulang. Jilatannya ini membiat saya merasa geli karena lidahnya yang kasar kena kulit kontol saya. Lendir terlihat menetes dari kontol saya dan oleh Anita dibersihkan dengan ujung lidahnya. Celana dalam saya dilepaskan oleh Anita dan saya masih dalam posisi berdiri sedangkan dia duduk ditempat tidur. Isapan Anita hampir membuat saya keluar dan rasanya sih sudah keluar sedikit tapi masih bisa saya tahan. Anita kemudian melepaskan celana pendeknya dan celana dalam hitamnya dari bahan seperti jala terlihat sangat menantang, saya bisa melihat kalau Anita mempunyai jembut yang tebal sekali, diatas memeknya terlihat mengembung dan dari celana dalamnya keluar jembutnya sedikit.
Dibagian memeknya terlihat bercak basah. Anita membaringkan badanya dan saya tiduran disampingnya. dia mencium saya sambil meremas kontol saya. Tangan saya diarahkan kememeknya dengan menyingkapkan celana dalamnya. Lendir terasa membasahi memek Anita, jari saya mulai menjelajahi bibir memeknya mencari itilnya, bibir memek Anita sangat tebal dan itilnya terbungkus dengan rapih oleh bibirnya yang tebal itu. Saya tarik bibir memek yang menutupi itilnya dan merasakan bejolan besar dibawah sarung itilnya itu. Jempol dan telunjuk saya mulai memijat mijat itilnya dan sekali kali saya pencet agak keras. Anita mengerang keras setiap kali saya pencet itilnya. Bibir memek Anita benar benar lebar, saya bisa menarik dengan panjang. Anita menurunkan dan melepaskan celana dalamnya dan menarik saya keatas, saya sebetulnya ingin menjilat memeknya tapi oleh Anita ditarik keatas. Dengan posisi diatas kontol saya pas didepan memek Anita, tangannya menggenggam kontol saya dan Anita mulai mengosok gosok kepala kontol saya kebibir memeknya. Saya membantu sambil melebarkan bibir memek dengan tangan satu, tangan saya yang satu lagi menopang badan saya yang berada diatas Anita. Suara basah dan ciplek terdengar waktu Anita memainkan kontol saya dimemeknya.
Saya mencium Anita dan mempermainkan lidah dan bibirnya. Anita masih saja memeramkan matanya dan senyum keenakan terlihat dimukanya. Saya berusaha untuk memasukkan kontol saya kememeknya tapi ditahan oleh Anita. Tangan saya dua duanya saya topangkan diatas agar saya bisa dengan sepenuh tenaga menekan kontol saya kememeknya. Waktu tangan saya naik keatas tercium bau amis yang sangat menyengat dari tangan saya. Rupanya memek Anita sangat bau dan itu sebabnya dia tidak ingin saya menjilat memeknya.
Ini adalah pertama kali saya mencium bau memek yang sangat menyengat, rasanya mau muntah tapi bagaimana, orang saya lagi menikmati tubuh Anita dan demikian juga Anita. Untung Anita masih memeramkan matanya kalau tidak dia bisa melihat mimik muka saya.
kontol saya terasa sangat geli karena digesek gesekan kebibir memeknya yang penuh dengan jembut. Saya tetap berusaha untuk memasukkan kontol saya kelobang memeknya tapi Anita dengan genggamnya yang kuat menahan kontol saya. Akhirnya Anita mengarahkan kontol saya kelobang memeknya. Tangan Anita yang satu ditempatkan dipantat saya dan dia menekan pantat saya agar saya mulai mendorong kontol saya ke dalam. Saya kira saya dapat memasukkan kontol saya seluruhnya, tapi ternyata saya salah, Anita hanya memperbolehkan setengah dari kepala kontol saya masuk kelobang memeknya, inipun terasa agak sulit karena memeknya sangat sempit. Kadang kadang saya mencoba menganalisa besar kecilnya memek seorang dengan membandingkan dengan bibirnya, untuk satu ini analisa saya benar, Anita mempunyai bibir yang lebar dan ternyata lobang memeknya sangat sempit dan kecil, ini mungkin hanya kebetulan saja.
Setiap kali saya mencoba memasukkan kontol saya kedalam, Anita menahan dan menggelengkan kepalanya. Ini dilakukan untuk waktu yang cukup lama, Anita memasukkan sebatas setengah dari kepala kontol saya dan kemudian mengeluarkan sambil mengosok gosoknya keitil dan bibir memeknya. Dia benar benar mengetahui bagaimana mempergunakan dan menikmati kontol untuk kepuasaannya.
Lumayan lama dia menggosokkan keitilnya dan saya bisa melihat Anita menutup matanya dan tangan satunya mengusap ngusap punggung saya.
Saya sudah engga tahan untuk mendorong masuk seluruhnya. Tapi Anita selalu menahan dan tidak mengijinkan saya untuk memasukkan seluruhnya. Tetek Anita saya hisap dengan keras dan pentilnya saya gigit pelan pelan. Rupanya Anita menyenangi hal ini.
Melihat saya tidak tahan lagi, Anita memasukkan kontol saya lebih dalam lagi tapi masih belum seluruhnya, hanya setengah saja. Memek Anita terasa sangat sempit dan kecil. Kepala kontol saya agak sulit untuk masuk dan terasa dijepit dengan kuat kuat oleh bibir memek Anita. Memeknya sangat basah, mungkin cairan dari kontol saya. Anita masih memegang kontol saya dengan sebelah tangan, kayanya dia mencoba untuk menahan agar kontol saya tidak masuk seluruhnya. Karena sudah tidak tahan lagi saya menekan kuat kuat kontol saya kedalam memek Anita, tapi ternyata tidak semudah apa yang saya bayangkan. Anita menahan sambil menurunkan pantatnya jadi agak sulit buat saya untuk menusuk lebih dalam lagi.
Saya kemudian memutar badan dan sekarang Anita berada diatas dan kontol saya masih didalam memeknya sambil dipegang oleh tangannya. Dengan posisi ini maka saya lebih leluasa untuk memegang dan mengisap pentilnya. Tetek Anita terlihat sangat seksi dan menggantung dengan baik didadanya. Tidak terlihat turun, tetek Anita sangat kenyal dan keras.
Dengan posisi diatas, Anita lebih leluasa mengkontrol gerakannya dan sedalam apa dia ingin kontol saya masuk. Irama nafasnya terlihat bertambah cepat dan gerakan naik turunnya juga bertambah cepat. Waktu Anita hampir orgasme, dia melepaskan pegangannya dan sekali sorong memeknya ditekankan kekontol saya, tekanan kekontol saya terasa sangat kuat karena sempitnya lobang memek Anita. Gerakan selakigus ini terasa sangat nikmat dan geli, memek Anita terasa sangat ketat dan sempit. Walaupun kontol saya tidak besar sekali tapi didalam memeknya menjadi terasa sangat besar. Beberapa kali naik turun akhirnya Anita mencapai orgasmenya dan ributnya dia, sambil mengerang dia menyebut nama saya dan meremas dada saya dengan kuat, kepalanya digoyangkan kekiri dan kanan, pahanya menjepit paha saya dan memeknya ditekan keras keras sambil digoyang kekiri kekanan sepertinya mau mencoba memasukkan kontol saya lebih dalam lagi. kontol saya terasa menyentuh didinding dalamnya dan bisa kerasa diperutnya. Orgasme Anita cukup lama dan memeknya terasa lebih sempit dan keras, tegang sekali bibir memeknya. kontol saya terasa sakit karena dijepit oleh memeknya. Jepitan Anita membuat kontol saya mengeluarkan peju tanpa bisa saya kontrol lebih jauh lagi. Seluruh peju saya keluar didalam dan ini membuat Anita mengelinjang dan berteriak lebih keras. Saya takut kalau kalau orang diluar bisa mendengar. Tapi Anita biasa biasa saja. Waktu orgasmenya sudah selesai, Anita menciumi bibir dan muka saya sambil ngucapin terima kasih. Padahal saya juga menikmati memeknya. Anita menjatuhkan badannya kebadan saya sambil tetap memeluk dan membiarkan kontol saya didalam memeknya. Kita berdua akhirnya tertidur beberapa menit sangking capainya. Selang beberapa waktu saya merasakan Anita mengecil dan melonggarkan memeknya seakan akan memjiat mijat kontol saya dan ulah dia membuat kontol saya kembali bangun, kontol dan memek kita terasa sangat basah karena peju dan cairan memeknya.
Bau peju dan memeknya bercampur menjadi satu. Tapi ternyata itu membuat Anita terangsang lagi, lebih lebih mendengar suara becek waktu dia mengeluarkan dan memasukkan kontol saya kememeknya.
Ronde ini lebih panjang karena kita sudah keluar tapi tetap hot seperti ronde pertama. Bau memek Anita sudah tidak menyengat seperti tadi lagi, bagian kontol, memek dan paha kita sangat basah oleh keringat dan peju. Saya bisa merasakan belahan pantat saya basah sekali dan peliket, Anita acuh saja dan kita berdua tidak berniat untuk membersihkan dulu. Anita merebahkan badannya disamping saya dan minta saya untuk berada diatas dia. Tanpa melepaskan kontol dari lobang memeknya saya memutar dan berada diatas Anita. Kasur terlihat basah dan becek tapi Anita diam saja. Dengan posisi diatas saya dapat melihat memek Anita dengan jelas, Kalau tadi saya tidak sempat memperhatikan memeknya, sekarang saya dengan leluasa memandang memek Anita. Jembutnya sangat tebal tapi sangat rapi, dia rupanya benar benar memelihara jembut dan dicukur dengan rapi. Masih terlihat tebal dan banyak tapi tidak menjalar ke selangkangannya. Kaki Anita saya angkat dan letakkan diatas pundak saya, posisi ini membuat memek Anita terlihat merekah dengan kontol saya didalamnya. Cairan peju terlihat setiap kali saya tarik kontol saya keluar dan semua berkumpul dibibir memeknya. Saya sangat suka melihat memek yang ada pejunya ini buat saya sangat seksi, sekarang ini kalau istri saya ngentot dengan cowo lain, saya selalu minta dia untuk tidak mencuci memeknya karena saya mau lihat peju cowo itu mengalir keluar dari memeknya. Dan ini selalu dilakukan oleh istri saya setiap kali dia ngentot dengan cowo lain.
Anita menarik kakinya dan memeluk kakinya kedadanya, saya menjadi lebih leluasa dengan pandangan saya kememek Anita. Dengan bertumpu pada satu lutut saya mulai menusuk memek Anita, walaupun sudah basah tapi memek Anita sangat sempit. Hal yang sangat menarik bagi saya, bibir memek Anita sangat tebal sampai sampai saya dapat menarik kesamping, juga yang menutupi itilnya terlihat sangat tebal dan dalam. Tapi lobang memeknya sangat sempit. Itil Anita masih bersembunyi dibalik tudungnya dan dengan mudah saya menarik tudungnya sampai itilnya terlihat meyembul keluar, lagi lagi itil Anita sangat besar, berbentuk seperti kepala kontol tapi dalam ukuran yang lebih kecil dan berwarna putih kecoklat coklatan. Rasanya ingin saya menjilat dan mengulumnya tapi ingat akan baunya niat ini saya urungkan. Setiap saya memasukkan kontol saya kememeknya terlihat bibirnya tertarik kedalam ikut masuk kelobang memeknya, ini yang mungkin membikin memeknya menjadi sangat sempit. Waktu saya cabut keluar, bibirnya ikut tertarik keluar dan merekah. Berulang ulang saya lakukan sambil menikmati pandangan yang mengasyikkan ini.
Anita terlihat mulai mengoyangkan pantatnya walaupun tidak mudah karena ia masih merangkul kedua kakinya. Setiap kali saya tekan Anita terlihat mengerang dan saya dengan bebas dapat measukkan seluruh kontol saya kedalam lobangnya. Saya hanya bisa lihat jembut saya nempel dengan jembutnya dan batang kontol saya benar benar ditelan oleh memek Anita. Rasa geli mulai terasa dikontol saya dan nafas Anita terlihat mulai cepat. Tanganya dilepaskan dan kakinya dilingkarkan kepinggang saya, tangannya merangkul pundak saya dan dia mencium saya sambil meyodorkan lidahnya.
Kita benar benar menikmati goyang ini dan akhirnya kaki Anita dilepas dan dia melebarkan pahanya lebar lebar sambil mendorong keatas mengikuti tekanan dari saya. Nafas kita mulai bertambah cepat dan cepat dan akhirnya kita berdua melepaskan ciuman untuk ambil nafas. Anita terus bilang kalau dia hampir keluar dan minta saya utuk keluar bareng lagi, dia bilang kontol saya terasa sangat besar dan enak, sambil ngomong dia kemudian berteriak keras sekali menyebut nama saya dan badannya bergetar seakan akan dia kena penyakit ayan. Matanya merem melek dan dia bilang kalau dia keluar, memeknya seperti pertama kali menjadi sangat sempit dan kecil dan benar benar meremas kontol saya, pantatnya bergoyang dengan keras seakan akan meremas kontol saya luar dalam. Saya tidak dapat bertahan lama dan peju saya keluar dengan cepat dan mudah. Orgasme ini lebih enak dibandingkan dengan yang pertama karena kontol saya terasa bebas hanya ada remasan memeknya saja. Saya merasakan muncratan yang banyak sekali dan lama sekali, remasan memeknya benar benar sangat enak dan Anita mengerang keras lagi sambil bilang saya keluar lagi dan ini benar benar panjang dan lama.
Setelah kita mencapai orgasme kedua, Anita melepaskan kontol saya dan langsung saya kekamar mandi untuk membersihkan kontol saya. Anita masih tiduran dikamar dan begitu masuk kamar mandi saya tutup pintu dan ampun baunya masih sangat kuat rasanya mau muntah saja waktu itu. Saya mencuci berulang ulang agar bau memeknya bisa hilang. dan memang bisa hilang. saya terusin saja mandi sekalian. Ini pertama kali saya merasakan memek yang sangat ketat tapi juga sangat bau.
Waktu saya selesai Anita gantian mandi dan setelah itu kita pergi makan siang. Lumayan lama kita bercinta dikamar Anita.
Pengalaman saya dengan Anita tidak berhenti disitu walaupun memeknya sangat bau itu tidak menghentikan saya dan Anita untuk terus bercinta, kadang kadang kita main dikamar saya dan kadang kadang dikamar Anita. Ini berjalan terus sampai Anita selesai pendidikan selama dua bulan. Waktu Anita selesai pendidikan dia harus pindah dari hotel dan mencari flat sendiri. Saya dan salah satu rekan akhirnya bergabung dengan Anita menyewa flat dua kamar.
Saya sekamar dengan teman laki dan Anita dikamar sendiri, tapi secara praktis saya selalu tidur dikamar Anita. Dan teman saya juga tidak berkeberatan karena dia juga dekat dengan Anita dia ini agak kebanci bancian. Karena tau rekan satu ini rada bences, Anita selalu hanya memakai celana dalam dan T shirt dirumah, celana dalam yang sering dipakai oleh Anita adalah celana dalam katun warna putih dan tipis, ini membuat jembutnya terlihat dengan samar samar dari luar.. Ini membuat saya selalu horny dan ingin ngentot dengannya. Libido Anita ternyata sangat besar dan satu orang saya rasa tidak cukup buat Anita.
Dia juga punya teman bule dan sering dia tidur dirumah mereka dan baru pulang pagi atau malam sekali. Biasanya saya sudah tidur dikamar Anita dan dia selalu masuk pelan pelan dan masuk keselimut disamping saya tanpa celana dalam dan baju. Ini selalu dia lakukan kalau dia pulang dari rumah temannya. Saya selalau dirangsang dan Anita selalu mengisap kontol saya untuk bikin kontol saya menjadi keras. Setiap kali kita bercinta Anita selalu keluar duluan dan selalu dia nanya apa saya sudah keluar atau belum, padahal tanpa nanyapun Anita pasti tau kalau saya belum keluar. Sering Anita turun dan mengisap kontol saya yang penuh dengan cairan memeknya. Yang menarik memek Anita tidak sebau seperti dulu, sekarang saya bisa tahan dengan baunya dan sering juga tidak bau sama sekali dan kalau memeknya tidak bau sudah pasti saya menjilat dan menghisap memek dan itilnya. Anita paling senang kalau itilnya diisap oleh saya. Anita mempunyai itil yang lumayan besar dan bibir memek yang tebal dan lebar sangat berbeda dengan kecilnya lobang memeknya., tebalnya bibir memek Anita membuat saya lebih sering menjilat dan menghisap memeknya.
Posisi yang paling dia sukai adalah dibawah dan saya diatas, teriakan Anita masih terus berlangsung kalau dia orgasme dan biasanya saya selalu menutup mulutnya dengan ciuman atau dia mengigit bahu saya, bekas gigitan Anita banyak sekali dibahu saya, ini selalu kita lakukan kalau rekan yang satu lagi sedang dirumah. Kalau dia tidak ada maka dengan bebas Anita berteriak dan menjerit waktu dia mencapai orgasme.
Saya sharing flat dengan Anita untuk beberapa tahun sampai dia akhirnya nikah dan kebiasaan kita ngentot tetap berlangsung walaupun kita berdua telah nikah dengan orang lain. Hubungan antara Anita dan saya benar benar hanya untuk seks dan kita benar benar menikmati hubungan ini. Setiap ada kesempatan selalu kita pergunakan untuk bercinta.
Hubungan ini akhirnya harus berhenti karena saya pulang ke Indonesia dan Anita pindah mengikuti suaminya dan sampai saat ini kita tidak pernah berhubungan sama sekali.

Cerita Sex : Sex Dengan Ibu Vivin


win77bet.com / bet77poker.com - Cerita ini bermula pada waktu itu aku lagi kuliah di semester VI di salah satu PTS di Bandung. Ceritanya saat itu aku lagi putus dengan pacarku dan memang dia tidak tahu diri, sudah dicintai malah bertingkah, akhirnya dari cerita cintaku cuma berumur 2 tahun saja. Waktu itu aku tinggal berlima dengan teman satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu rumah untuk berlima. Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. Mulanya aku bilang sama kakak perempuanku, "Sudah, aku pisah rumah saja atau kos di tempat", tapi kakakku ini saking sayangnya padaku, ya saya tidak diperbolehkan pisah rumah. Kita pun tinggal serumah dengan tiga teman wanita kakakku.
Ada satu diantara mereka sudah jadi dosen tapi di Universitas lain, Ibu Vivin namanya. Kita semua memanggilnya Ibu maklum sudah umur 40 tahun tapi belum juga menikah. Ibu Vivin bertanya, "Eh, kamu akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu.."
"Itu apanya Bu?" tanyaku.
Memang dalam kesehari-harianku, ibu Vivin tahu karena aku sering juga curhat sama dia karena dia sudah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal. Aku mulai cerita,
"Tahu nggak masalah yang kuhadapi? Sekarang aku baru putus sama pacarku", kataku.
"Oh.. gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin murung aja dan sering ngalamun sendiri", kata Ibu Vivin.
Begitu dekatnya aku sama Ibu Vivin sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Vivin. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah. Siang itu tepat jam 11:00 siang saat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur.
"Eh Ibu Vivin, nggak ngajar Bu?" tanyaku.
"Kamu kok nggak kuliah?" tanya dia.
"Habis sakit Bu", kataku.
"Sakit apa sakit?" goda Ibu Vivin.
"Ah.. Ibu Vivin bisa aja", kataku.
"Sudah makan belum?" tanyanya.
"Belum Bu", kataku.
"Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya", katanya.
Dengan cekatan Ibu Vivin memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yang agak berbau seks. Kukira Ibu Vivin nggak suka yang namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas dengan cerita yang lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yang sudah lama nggak merasakan hubungan dengan lain jenisnya.
"Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?" tanyaku.
"Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu", katanya.
"Oh kalau gitu Ibu Vivin masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dengan lain jenis", kataku.
"So pasti dong", katanya.
"Terus dengan siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kawin", dengan enaknya aku nyeletuk.
"Aku bersedia kok", kataku lagi dengan sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya. Ibu Vivin agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Vivin kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.
"Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Vivin", kataku.
"Nggak, aku kok yang salah memulainya dengan meladenimu bicara soal itu", katanya.
Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Vivin terbawa dengan situasi yang kubuat, dia menutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan, "Aku sayang kamu, Ibu Vivin", tapi dia tidak menjawab sedikitpun.
Dengan sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup.. dengan begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, "Aah.. cup.. cup.. cup.." dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.
"Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Vivin aja ya!
Kubisikkan Ibu Vivin, "Vivin kita ke kamarku aja yuk!".
Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yang berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak.. indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya. "Ah.. ssh.. terus Ian", Ibu Vivin tidak sabar lagi, BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian, "Aah.. ssh.." dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, "Aah.. aku juga sudah mulai terangsang.
Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, "Aah.. uh.. ssh.. Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi", sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Vivin juga sudah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku. "Oh.. besar amat", katanya. Kira-kira 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, "Uuh.. uh.. shh.." dengan cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dengan pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, "Aah.. uh.. ssh.. terus Ian", Vivin mengerang. "Aku juga enak Vivin", kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut, "Assh.. oh.. ah.. Vivin terus sayang", dengan lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, "Aahk.. uh.. ssh.." sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh. Kurubah posisi, kembali memanggut bibirnya.
Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku, "Aakh.. sshh.. pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan", katanya. "Haa.." aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci. Dengan sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blesst, "Aahk.." teriak Vivin, kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dengan waktu 7 menit Vivin.. "Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. aku mau keluar Ian", katanya. "Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh.." kataku. Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan.. "Crot.. crot.. cret.." banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya. "Aakh.." aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya.
Dengan lembut dia cium bibirku, "Kamu menyesal Ian?" tanyanya. "Ah nggak, kitakan sama-sama mau." Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dengan Ibu Vivien hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan kini Ibu Vivien menjadi pacar gelapku.

Cerita Sex : Temen SMP Yang Paling Cantik

win77bet.com / bet77poker.com - Cerita seks terbaru perkenalkan, aku andy 24 tahun. ini adalah cerita seks terbaruku. baru 1 minggu yang lalu aku melakukan ini.
waktu itu malam minggu, suasana cerah-cerah saja. entah kenapa aku pengen keluar waktu itu.
segera aku bergegas menuju kota dengan kendaraanku. waktu itu aku memakai Sepeda motor Ninja. kuparkirkan di parkiran simpang lima. aku jalan-jalan sebentar dan tanpa sengaja melihat teman smp ku dulu. namanya dina, dia adalah salah satu gadis tercantik disekolahku waktu itu. tanpa ragu kusapa dia, "hai, dina ya? masih ingat aku ga?".
dia kaget dan spontan menjawab, "siapa ya?"
"andi, temen smp dulu.. kamu dulu 3B kan?" jawabku.
"eehmmmm.. oh ya.. kamu yang dulu suka pake topi tu ya?
"tepat... boleh gabung?"
langsung kita ngobrol-ngobrol dan bernostalgia tentang masa smp dulu. kebetulan waktu itu dina disitu sendirian, katanya lagi cari suasana, suntuk dirumah mulu. sedang asik kita berbincang, tiba-tiba "prak.." hapenya jatuh ke lantai, dia membungkuk mengambilnya dan kulihat sebagian buah dadanya yang begitu putih mulus. sontak nafsuku langsung naik. dari hal itu timbullah hasratku untuk bercinta dengan dina.
"eh, la cowokmu kemana?" tanyaku
"ga tau tuh, tak sms ga dibales, bikin jengkel aja!"
"loh, emang lagi berantem ya?"
"ia, udah 1 minggu kita diem-dieman"
"ya udah, moga-moga cepat selesai masalahnya.. maen ke rumahku yuk, aku kesepian ga ada teman dirumah, orang tuaku pergi ke luar kota 1 bulan"
"wah gimana ya.."
"ayolah.. please kali ini saja..."
"baiklah kalau begitu"
setelah itu kami melesat ke rumahku. pikiranku sudah ga karuan pengen nikmati tubuh indahnya.. sesampainya dirumah langsung kusuruh duduk disofa ruang tamu.
"mau minum apa?"
"air putih saja"
masa cuma air putih? sirup aja ya.."
"terserah kamu lah.. jawabnya pasrah"
aku ke dapur untuk membuatkan dina minum. kumasukkan semacam obat tidur dalam minuman itu, dan segera kuberikan pada dina.
"silahkan diminum"
"ia"
glek glek glek minuman itu diminum oleh dina, tak berapa lama dia tertidur. langsung ku telanjangi dia. ku remas-remas payudaranya dengan buas, oh nikmat sekali... setelah puas aku turun ke bawah ke lubang kenikmatannya. ku jilat-jilat dan kadang sedikit kugigit klitorisnya.
belum puas bermain dengan memeknya, dia terbangun. mungkin karena dosis obat tadi hanya sedikit. namun setelah dia bangun aku kaget karena dia langsung melenguh nikmat dan menyebut namaku
"terus andy, jangan berhenti, aku sudah lama pengen ngrasa'in ini, cowokku sudah lama tak memuaskanku"
"siap dinaku yang cantik"
langsung kujilat lagi sampai dia orgasme yang pertama kali. kemudian kusuruh dina mengulum penis besarku
"ah.... enak... terus..."
setelah puas dengan mulutnya, langsung kutancapkan kontolku ke lubang vaginanya dan bles....
"ah... nikmat sayang..."
"bles.. slep.. bles.. slep.." suara penisku yang masuk ke vagina dina..
10 menit bergelut dengan vagina dina lahar panasku serasa ingin meledak...
"aku hampir keluar dina..."
"bareng ya say... aku juga udah mau keluar nih..."
kami pun mengeluarkan lendir kenikmatan kami berbarengan. rasanya begitu nikmat.
setelah kejadian itu, dina sering meneponku untuk mencari kesempatan untuk melakukan seks lagi..
benar-benar surga dunia.....