Thursday, December 3, 2015

Cerita Seks : Istri ke dua Pak RT

win77bet.com / bet77poker.com - Aku adalah anak satu satunya di keluargakau perkenalkan namaku Doni umurku 18 tahun aku sekolah di SMA Negeri di kotaku, keluargaku bisa di bilang kecukupan dimana Bapakku adalah seorang pebisnis yang cukup sibuk, kadang juga Ibuku ikut dalam bisnis yng di kelola bapakku, jadi aku sering tinggal sendirian di rumah.

Aku tinggal di komplek perumahan kelas atas Di sebelah rumahku adalah rumah Pak RT, orang yang cukup berpengaruh disana. Umurnya sekitar 60 tahun. tapi masih kelihatan gagah. Pak RT mempunyai dua orang istri.
Yang pertama namanya Tante Is, wanita keturunan arab, kulitnya hitam manis, bodinya langsing. Meskipun usianya sudah 40-an, Tante Is masih kelihatan cantik, dia sangat pintar merawat diri.
Dengan Tante Is, Pak RT mempunyai dua orang putri yang cantik-cantik, yang sulung namanya Erni sedangkan adiknya namanya Ana, umur keduanya hampir sebaya denganku. Istri keduanya namanya Tante Isha, orang Bandung, kulitnya putih bersih.
Wajahnya mirip bintang sinetron Titi Kamal. Bodynya aduhai, montok, padat berisi. Mungkin karena dia sering fitness, apalagi Tante Isha senang berpakaian sexy yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya. Membuat laki-laki yang memandangnya terangsang dan ngeres.
Tante Isha orangnya supel dan pintar bergaul, sering dia ngobrol-ngobrol dengan anak muda seusiaku, termasuk aku.
Kejadian ini bermula ketika orang tuaku pergi seminggu keluar kota untuk keperluan bisnisnya. Aku ditinggal sendirian dirumah. Sedangkan pembantuku dipecat ibuku tiga hari sebelumnya karena ketahuan mencuri uang ibuku. aku yang sendirian merasa kesepian.
Aku duduk diruang tamu sambil berkhayal. Untuk menghilangkan kesepianku, kuputar VCD porno yang baru aku pinjam dari temanku. Filmnya tentang seorang cewek bule yang sedang disetubuhi dua orang negro.
Satu orang negro sedang dikulum kontolnya, sedangkan yang satunya lagi sedang ngentot cewek bule itu dari belakang dengan posisi nungging.
Sekitar 20 menit mereka berganti posisi, satu orang negro sedang rebahan diranjang sambil memasukkan kontolnya kelubang anus cewek bule itu, yang telentang diatasnya. Sedangkan negro yang satunya lagi sedang menggenjot vagina cewek itu.
Desahan dan erangan mereka membuatku terangsang. Kuraba-raba celana pendekku (aku sudah tidak pakai celana dalam), kontolku mengeras. Semakin lama kuraba semakin keras. Kukocok-kocok naik turun. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi aku tidak tahu harus kemana menyalurkannya.
“Lagi ngapain Don?” suara seorang wanita mengejutkanku.
Ternyata Tante Isha sudah berdiri disamping pintu. Dia berpakaian sangat sexy, dengan kaos ketat dan rok super mini. Dia memandang karah celanaku. Saking terkejutnya aku lupa menaikkan celanaku, sehingga dia dengan bebas bisa melihat kontolku yang sedang tegang penuh, mengacung-acung
“Maaf.. maaf.. Tante” sahutku terbata-bata.
“Akh, nggak apa-apa kok, kamu khan udah gede”.
“Wah, kontolmu gede banget, udah pernah dimasukkin kevaginanya cewek belum?” tanyanya cuek.
“Be.. belum pernah Tante” sahutku.
“Mau nggak dimasukin ke punya Tante?, Tante pingin nih ngerasain kontolmu” katanya meminta.
Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dia berjalan mendekat kearahku. Duduk disampingku.
“Tapi saya belum pernah Tante” jawabku.
“Tante ajarin, mau khan?” katanya sedikit memaksa.
Tanpa menunggu jawabanku, dia menaikkan kedua kakinya kepangkuanku. Tangannya meraba-raba kontolku, aku gemetar. Baru kali ini kontolku dipegang seorang wanita. Dia mendekatkan wajahnya kewajahku, diciumnya bibirku.
Lidahku diisapnya. Aku membalas isapannya. Lidahku dan lidahnya tumpang, tindih saling isap. sesekali isapannya diarahkan keleherku. ditariknya tanganku, diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah mengeras.
Kuremas-remas buah dadanya, dia menggelinjang keenakan. Kutarik kaos ketatnya, aku terperangah, dia tidak memakai BH, buah dadanya padat dan kenyal. Kulepaskan isapan lidahnya, kuisap buah dadanya, dia melenguh, sambil tangannya terus mengocok-ngocok kontolku.
Beberapa menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mininya. Maka terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Aku bisa melihat dengan jelas vaginanya yang merah merekah, sangat indah. dicukur rapi dan bersih.
Kemudian dia berlutut dilantai, dihadapanku. Wajahnya didekatkan keselangkanganku. Ditariknya celana pendekku. Bibirnya mendekati kepala kontolku, dan mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya.
“Akkh.. aow.. oohh.. nikmat Tante, enakk.. sekali” aku mengerang ketika dia mulai mengulum kontolku.
Hampir seluruh batang kontolku masuk kemulutnya yang sexy. Kontolku keluar masuk dimulutnya. Nikmat sekali. Tak ketinggalan, buah pelirkupun diseruputnya. Puas mengulum kontolku, kemudian Tante Isha berdiri dihadapanku.
Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku, mendekatkannya pada vaginanya. Aku mengerti maksudnya, minta dijilati vaginanya. Kujulurkan lidahku. Aku mulai dengan menjilati pangkal pahanya, terus mendekati bibir vaginanya.
“Aow.. oohh.. nikmat.. sayang, teruss.. terus” dia mendesah-desah ketika aku memasukkan lidahku ke lubang vaginanya.
Kusedot-sedot, kugigit-gigit kelentitnya. Dijepitnya kepalaku. Hampir seluruh isi vaginanya kujilati, vaginanya basah.
“Akkhh.. akuu.. nggak kuatt.. sayang, kita mulai aja” ajaknya.
Dia menurunkan tubuhnya perlahan-lahan kepangkuanku. Dipegangnya kontolku, diarahkannya tepat kelubang vaginanya. Dia mulai memasukkan kontolku sedikit demi sedikit. Semakin lama semakin dalam. Sudah setengah batang kontolku masuk.
Sampai disini dia berhenti sejenak mengatur posisi. Kakinya berlutut disofa. Aku tak mau ketinggal, kuambil kesempatan. Kusodokkan kontolku. Dia menjerit ketika kontolku amblas dilubang vaginanya. Dia mulai menaikturunkan pantatnya dipangkuanku. Kontolku serasa dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit.
“Gimana sayang enak khan?” tanyanya.
“Enakk sekali Tante, vagina Tante sempit sekali” jawabku.
“Sudah lama sekali Tante tidak merasakannya sayang”.
“Pak RT tak pernah memberiku kepuasan” dia menggerutu.
“Emangnya Pak RT impoten Tante?” tanyaku.
“Iya, iya sayang” jawabnya singkat.
Kupeluk pinggangnya erat-erat. Bibirku menghisap-hisap buah dadanya. Kubantu gerakkannya dengan menyodok-nyodokan pantatku keatas. Dia mengerang-erang merasakan nikmat. Matanya merem melek.
Semakin lama semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya diputar-putar. Aku merasakan nikmat yang tiada tara. Kontolku serasa dipelintir vaginanya. Sudah sekitar 30 menit kami berpacu dalam kenikmatan. Nafasnya dan nafasku saling memburu. Peluh kami bercucuran.
“Akh.. oohh.. aku tidak kuat sayang, akuu.. mauu.. keluarr” dia menjerit-jerit.
Kurasakan vaginanya berkedut-kedut.
“Akuu.. juga Tante” sahutku ngos-ngosan.
“Keluarin didalem aja sayang, aku ingin punya anak darimu” pintanya memelas.
Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak di lubang vaginanya.
“Kamu puas khan sayang?” tanyanya.
“Puas sekali Tante” sahutku pendek.
Kami beristirahat sejenak. Kemudian kekamar mandi untuk membersihkan badan. Siraman air membuat badanku segar kembali.
“Aku pingin lagi sayang, kamu mau khan?” tanyanya meminta.
Aku tidak menjawabnya. Kubopong tubuhnya, kubawa kekamarku dan kurebahkan diranjangku. aku merangkak diatas tubuhnya dengan posisi ssungsang. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan wajahku tepat diatas vaginanya.
Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Dia menggerinjal-gerinjal dan menjepit kepalaku. Seluruh dinding vaginanya kujilati. Kucari-cari tititnya. Kusedot-sedot dengan lidahku. Sesekali kugigit. Dia meringis.
Dengan jari-jariku kutusuk-tusuk lubang anusnya. Sesekali kujilati lubang anusnya. Tante Isha tak mau ketinggalan. Dia menjilati kontolku, dari kepala sampai pangkal kontolku tak luput dari jilatannya.
Sstt! Aku mendesah ketika dia mengulum kontolku. Dia sangat lihai memainkan lidahnya. Kontolku yang tadi mengecil, sedikit demi sedikit mengeras didalam mulutnya. luar biasa kenikmatan yang kudapatkan. Tante Isha memang benar-benar profesional. Seluruh batang kontolku dijilatinya.
“Oohh.. aku tidak tahan sayang, kita mulai aja” pintanya.
Kuturunkan tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri dipinggir ranjang. Kutarik tubuhnya kepinggir, hingga kedua kakinya menjuntai. Aku mendekatkan kontolku kelubang vaginanya. Sedikit demi sedikit kontolku masuk kelubang vaginanya.
Sstt! Dia mendesis. Sudah seluruh batang kontolku amblas ditelan lubang vaginanya yang basah dan memerah. Kugoyang-goyangkan pantatku. Tante Isha membantuku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. aku merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, kuganti posisi. Kutarik kontolku. Kakinya kunaikkan keduanya. Aku memasukkannya lagi. Dan mulai menggenjotnya.
“Akhh.. akuu.. mauu.. keluarr.. sayang” dia mengerang.
Vaginanya berkedut-kedut. Vaginanya menjepit kontolku.
“Akhh.. aku keluarr.. sayang” dia melenguh.
kurasakan vaginanya basah oleh cairan. Tante Isha telah mencapai orgasme sedangkan aku belum apa-apa. Kubalikkan tubuhnya. Kuminta dia menungging. dia menuruti aja perintahku. Kudekatkan kontolku yang masih tegang ke lubang anusnya.
“Kamu mau apain anusku sayang” tanyanya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.
“Jangan, jangan di lubang itu sayang, sakit” teriaknya.
Aku tidak mempedulikannya. Kumasukkan kepala kontolku kelubang anusnya. Mulanya agak susah tapi akhirnya masuk juga. Kutekan pelan-pelan hingga seluruh batang kontolku amblas. Aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Kutuk-tusuk lubang anusnya.
“Oohh.. enakk.. sayang, kamu pintar” pujinya ketika dia sudah mulai merasakan nikmatnya disodomi.
Sekitar 30 menit kontolku keluar masuk dilubang anusnya. Kurasakan kontolku berkedut-kedut.
“Akkhh.. aku mau keluarr.. Tante” aku berteriak histeris.
Crott! Crott! Crott! Kutumpahkan spermaku lubang anusnya. Kudiamkan beberapa saat. Lalu kutarik kontolku. Kuarahkan ke wajahnya. Kuminta dia menjilati spermaku. Dengan lahapnya Tante Isha menjilati sisa-sisa spermaku, sampai bersih dijilatinya. Tanpa rasa jijik sedikitpun.
“Kamu hebat sayang, aku puas sekali” pujinya.
“Kamu mau khan memberiku kepuasan seperti ini lagi?” pintanya.
Aku mengangguk aja. Menyetujui permintaannya.
“Kalo kamu pengin lagi, datang aja ke kamarku”.
“Masuknya lewat jendela ya! Kalo lampu kamarku mati, berarti Pak RT nggak di rumah”.
“Ketok kaca jendela tiga kali, akan kubukakan untukmu, OK” dia menerangkannya untukku.

Kurebahkan tubuhku disampingnya. Kami tertidur setelah mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa. Malam itu Tante Isha menginap dikamarku. Sampai pagi kami merengkuh kenikmatan.

Cerita Sex : Fany Anak Kampus


win77bet.com / bet77poker.com - Cerita ini atau kejadian ini terjadi 1 tahun lalu dimana aku yang itu masih ngekos di kota Denpasar, saat itu aku masih bekerja di perusahaan swasta, dikota itu aku ngekost yang terbilang bebas dalam arti bebas adalah pemilik kost tidak ikut tinggal bersama kami, paling hanya sebulan atau dua bulan sekalai mengecek keadaan kost.

Hanya untuk menarik uang kost, tapi jika orang orang bertamu bisa sampai tengah malam kadang juga malah ada menginap asal tidak mengganggu teman teman yang ngekost lain. Kebetulan tempat kostku bercampur antara cowok dan cewek disini aku menempatai kamar yang paling pojok bersebelahan dengan mahasiwi semester 6.
Lebih sepekan berlalu, aku belum begitu akrab dengan semua penghuni disana, selain karena masing-masing kamar dibatasi tembok pembatas juga sibuk dengan urusannya masing-masing termasuk aku dan memang disana antar penghuni jarang ada yang mengobrol satu sama lain kecuali hanya sapaan basa-basi ketika kebetulan berpapasan.
Walaupun semua penghuni disana berstatus single tapi ada 5 pasangan yang sudah tinggal bersama, mungkin istilahnya kumpul kebo atau apalah. Hanya aku dan 3 wanita termasuk mahasiswi disebelah kamarku yang tinggal sendiri, tapi kuperhatikan merekapun sudah mempunyai pasangan atau minimal dekat laki-laki karena masing-masing sering dikunjungi teman laki-laki dan tak jarang menginap sampe pagi dikamar si wanita.
Awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kecuekan masing-masing karena enak juga tidak ada yang saling mengganggu atau mau tau urusan orang, ya mungkin ciri masyarakat perkotaan pikirku, tapi lama-lama mahasiswi dikamar sebelahku, sebut saja namanya Fany, menarik perhatianku.
Bukan saja wajahnya cantik, body yang langsing, tinggi sekitar 160 cm dan berkulit mulus, Fany yang kesehariannya suka berpakaian seksi itu kerap membawa laki-laki yang berbeda menginap dikamarnya.
Kupikir biasalah pergaulan bebas anak sekarang. Suatu hari lampu dikamar mandiku mati, aku naik keatas bak mandi dengan maksud mengganti bola lampu yang dapat dijangkau dari sini tanpa sengaja aku melihat retakan berupa celah ditembok kamar mandiku, letaknya diatas dekat plafon.
Iseng aku intip kecelah itu dan sedikit kaget ternyata dari situ aku bisa melihat kedalam kamar Fany tepat mengarah ke tempat tidurnya. Pikiran iseng melintas dikepalaku, gimana kalo kuintip saja Fany dengan teman laki-lakinya dikamar, lumayan pertunjukan gratis.
Esoknya pulang kerja, sambil tiduran menunggu Fany kembali ke kostnya. Kira-kira jam 22.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata Fany dan teman laki-lakinya datang.
Tak sabar, aku mulai mengintip dari celah kamar mandi, Kulihat laki-laki itu menunggu Fany yang sedang menutup pintu kamar, kemudian mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, Fany jongkok di hadapan laki-laki itu yang penisnya setengah ereksi dan mengulum penis besar di hadapannya.
Mulut Fany hampir tidak bisa menampung seluruh penisnya. Perlahan penis laki-laki itu ereksi penuh karena permainan lidah Fany. Laki-laki yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil Fany ke tempat tidur dan langsung menindihnya.
Dengan sangat bernafsu laki-laki itu melahap buah dada kenyal milik Fany. Dari sini aku dengan jelas melihat wajah Fany yang lagi merem melek menikmati permainan lidah laki-laki itu apalagi lampu kamarnya tidak dimatikan.
Selang berapa menit mereka berganti posisi 69. Mulut Fany disumbat dengan penis besar laki-laki itu. Dengan sangat bernafsu Fany memainkan penis di mulutnya, sedangkan laki-laki itu sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris Fany, kulihat kaki Fany mulai menegang dan paha Fany menjepit kepala laki-laki itu.
Setelah puas, laki-laki itu duduk bersandar di head board dan Fany duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan Fany memasukan penis besar laki-laki itu ke lubang vaginanya.
Penis laki-laki itu mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sedikit meringis saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis laki-laki itu masuk lebih dalam. Fany mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan laki-laki itu mejilati dan menyedot buah dada Fany.
Gerakan Fany maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh Fany bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut laki-laki itu. Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui Fany agar bangkit lagi.
Dengan memainkan buah dada Fany yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Fany lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari celah ini aku bisa lihat vagina Fany yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar laki-laki itu.
Dia menusukkan senjatanya ke vagina Fany dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara sayup-sayup, “Plak! plok…, plak! plok!”, dari benturan paha mereka.
Fany seperti mendesah hebat setiap kali laki-laki itu menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, laki-laki itu minta Fany nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis laki-laki itu keluar masuk menusuk vagina Fany.
Lima menit berlalu laki-laki itu menunggangi Fany, perlahan-lahan gerakanya mulai tak beraturan apalagi Fany juga ikut menggoyangkan pantatnya. Akhirnya laki-laki itu mencabut penisnya dan menyodorkan ke Fany.
Fany tanpa canggung memasukkan penis yang baru keluar dari vaginanya dan dipenuhi cairan vagina itu kemulut. Kulihat Fany menghisap penis laki-laki itu sambil tangannya sesekali ikut mengocok-ngocok penis laki-laki itu dan tak lama wajah Fany sudah dilumuri cairan sperma yang menyemprot keluar.
Kulihat Fany menjilati penis laki-laki itu samapi bersih. Berdua mereka ke kamar mandi, tapi sayangnya aku tidak bisa melihat situasi kamar mandinya dari sini. Aku balik ketempat tidurku tapi mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot Fany dengan laki-laki itu.
Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi. Beberapa hari berlalu, suatu malam samar-samar kudengar desahan dikamar sebelah, it’s show time, cepat-cepat kulihat dari celah kamar mandi dan ternyata mereka Threesome, Fany, laki-laki itu dan temanya satunya lagi.
Sekarang kutahu Fany adalah mahasiswi bispak dan bisa dibayar untuk melayani laki-laki, hanya Fany selalu memilih laki-laki yang bisa mengencaninya. Laki-laki yang sudah dikenalnya dengan baik, Fany tak sungkan mengajak berkencan dikost’annya.
Fany kulihat sedang nungging sedangkan laki-laki itu memompa vagina Fany dari belakang, tangan Fany berpegangan ke pinggir ranjang sambil melumat penis milik laki-laki satunya yang duduk di pinggir ranjang. Aku baru tahu kalau Fany benar-benar binal.
Wah ini adegan yang sungguh sangat membuat birahi. Laki-laki itu mencabut penisnya dari vagina Fany dan menancapkanya lagi ke lubang pantat Fany. Laki-laki itu nampak mulai bernafsu, semetara Fany berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam.
Dalam 5 menit laki-laki itu mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh cairan spermanya di punggung Fany. Sementara laki satunya lagi asyik menikmati permainan mulut Fany, kemudian Fany di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara laki-laki satunya itu berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat Fany.
Goyangan pantat laki-laki itu menimbulkan suara sayup-sayup, “Ceplak.., ceplok..!”,. Penis laki-laki itu makin keras menghunjam pantat Fany sambil tangannya meremas keras pantat bahenol Fany.
Datang dari kamar mandi si laki-laki pertama langsung ikutan nimbrung lagi, dia menyusup ke bawah tubuh Fany dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina Fany lalu menurunkan badan Fany, laki-laki itu satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat Fany, dia agak membungkuk karena badan Fany merendah dan nempel ke tubuh laki-laki itu.

Cerita Seks Fany Anak Kampus 

Mereka mulai bergoyang, mulut Fany dengan lahap menjilat dada bidang si laki-laki itu. Laki-laki kedua pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya,
“Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah dibongkahan pantat Fany, sementara si laki-laki itu masih asyik menikmati goyangan Fany dari atas, karena laki-laki satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya, Fany lalu duduk bersimpuh di penis si laki-laki itu dan bergoyang maju mundur.
Tangan si laki-laki itu meremas buah dada kenyal milik Fany, desahan Fany makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh laki-laki itu. Laki-laki itu bangkit dan mulai menyodok lubang pantat Fany yang lagi tengkurep lemas.
Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si laki-laki itu membalikkan tubuh Fany dan mengangkangi wajah Fany sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri, sementara Fany tampak membuka mulutnya lebar-lebar ketika laki-laki itu menumpahkan spermanya dimulut Fany dan tampak Fany menelan cairan sperma yang memenuhi rongga mulutnya itu.
Laki-laki kedua datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Tinggal laki-laki itu berdua dengan Fany dikamar. Dia menggendong Fany ke kamar mandi, mungkin saling membersihkan diri, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.15, aku berencana besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar Fany tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.
Jam 04.00 aku terbangun dan iseng kuintip lagi sambil kekamar mandi. Eh kulihat tangan Fany mengocok penis si laki-laki itu yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala Fany dituntun oleh laki-laki itu untuk melakukan blowjob.
Mulut Fany yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si laki-laki itu. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut Fany, si laki-laki itu akhirnya tertidur pulas lagi, sementara Fany ke kamar mandi mungkin membersihkan mulutnya.
Jam 06.30 laki-laki itu bangun, berpakaian dan pamitan ke Fany yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si laki-laki itu pergi, tak tahan menahan konak aku menyerbu masuk ke kamar Fany dan mengunci pintu, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya.
Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya. Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya.
Dia menolak, “Fan… kamu jangan munafik, laki-laki itu dua orang itu kenapa kamu kasih…ah?”, aku keceplosan ngomong.
Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu. Akhirnya aku menjelaskan aktivitas mengintipku di kamar sebelah. Wajah Fany tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan laki-laki itu.

Akhirnya sekian lama menahan konak, aku mendapat blowjob dari Fany, bahkan melakukan anal, dan penutup permainan dengan ngecrot di mulut mahasiswi bispak ini yang juga tak menolak ketika kuminta menelan cairan spermaku yang tumpah dimulutnya.