Thursday, December 10, 2015

Cerita Sex : Sex dengan Ibu Muda

win77bet.com / bet77poker.com - pada kesempatan ini kami ingin mencoba memberikan kepada anda sebuah Cerita Sex terbaru, mungkin saja ada diantara anda yang suka membaca mengenai cerita yang berbau porno. Untuk itu kami ingin memberikan sedikit cerita ini, langsung saja kalau begitu anda lihat Cerita Sex Bercinta Dengan Ibu Muda yang akan kami berikan dibawah ini.

Sebut saja namaku Reynold 30 tahun, 170/65 berparas seperti kebanyakan orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung mancung, bertubuh sexy karena memang aku suka olah raga. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married. Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yang minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yang penuh dengan “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.

Kisah ini berawal terjadi sebagai dampak seringnya aku main chatting di kantor di saat kerjaan lagi kosong. Mulai muda aku adalah termasuk seorang penggemar sex education, karena buat aku sex adalah sesuatu yang indah jika kita bisa menerjemahkannya dalam bentuk visualnya. Dan memang mulai SD, SMP sampai SMA hidup aku selalu dikelilingi cewek-cewek yang cakep karena memang aku bisa menjadi “panutan” buat mereka, itu terbukti dengan selalu terpilihnya aku menjadi ketua osis selama aku menempuh pendidikan.
Kembali pada ceritaku, dunia chatting adalah ‘accses’ untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya, di luar jam kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu “kehidupan sex having fun”.

Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname yang menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur 32 tahun sebut saja namanya Reny. Reny yang bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dengan paras yang cantik dengan bentuk tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui setelah Reny sering kirim foto Reny email aku). Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Reny sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yang janjikan. Dengan perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Reny yang usianya lebih tua dari aku 2 tahun. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dengan Reny. Wow! Aku berdecak kagum dengan kecantikan Reny, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan 3 orang anak, Reny adalah sosok cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan Reny.

Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yang aku tahu dari temanku). Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Reny yang cantik sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.
Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dengan wajah Reny..

“Met kenal Reynold,” Reny membuka obrolan.
“hey Reny..,” aku jawab dengan gugup.
Aku benar-benar tidak percaya dengan yang aku hadapi, seorang ibu rumah tangga yang cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yang bego jika tidak bisa menyayangi wanita secantik Reny.
Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yang sudah meronta ingin unjuk gigi.

“Reynold meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Reny.
Aku tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. Dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Reny yang terlihat sanagt bersih dan putih.
“Reny kamu sangat cantik sayang..,” aku berbisik.
“Dann.. jangan please..,” desahan Reny membuat aku terangsang.
Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Reny yang jenjang.
“Akhh Reynold..”
Tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Reny yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
“Ooohh.. Danddyy..”
Reny mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang lebih jauh..
“Reny, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.
Reny hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku. Setelah jas Reny terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Reny yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Reny yang mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal mulai menarik tanktop warna hitam dan..

Wow.. tersembul puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Reny untuk kemudian mulai melpeas BH dan menjilati puting Reny yang berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat puting Reny berdiri dengan kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Reny yang lain nya.

“Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayang..,” rintih Reny.
Dan saat aku mulai menegang..
“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dengan harapan supaya dia cepat pergi.
Setelah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Reny bangkit dari pinggir. Parfum Reny yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dengan Reny. Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yang digunakan Reny, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian memek Reny. Tanpa berfikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang memek Reny.

“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang,” Reny merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang memeknya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang memek dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Reny menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayang..,” desah Reny.
Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Reny sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..
“Dann.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.
“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

Reny merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.
Aku biarkan Reny terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Reny begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar. Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Reny dan sontak meringis..
“Aaakhh.. Reynold..,” desah Reny saat penisku melesak kedalam lubang memeknya.
“Reynoldy.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir memeknya yang begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Reny ini?
Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Reny yang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

“Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir memek mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari memek Reny. Aku tidak mempedulikan desahan Reny yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Reny belum pernah merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Reny menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri.
Tiba-tiba Reny mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..
“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam memeknya.

Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Reny yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri dinding memek Reny yang mulai basah lagi.
“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang memek Reny.
“Ohh.. Reynold.. enak sekali sayang..”
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang memek Reny. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.
Dan..
“Ohh.. sayang aku keluar lagi..”
Orgasme yang ketiga diraih oleh Reny dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Reny, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.
“Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Reny. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Reny..
“Sayang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Reny.
“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Reny.
“Nggak deh sayang jangan khawatir..,” rengekku.
“Jangan Reynoldy.. aku nggak mau..,” rintihan Reny membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.
“Akhh.. oohh.. Reynold.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..,” Reny memintaku.
“Kamu jangan tunggu aku keluar Reynold.. please,” pinta Reny.
Disaat aku mulai mencapai orgasme, Reny meminta berganti posisi diatas.
“Danndy aku pengen diatas..”
Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Reny bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.
“Akhh gila, penis kamu hebat banget Reynold asyik.. oohh.. enak..,” Reny merintih sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Aduhh enak Reynold.. ”
Goyangan pinggul Reny membuat gelitikan halus di penisku..
“Reny.. Reny.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Reny menggoyang pinggulnya.
“Reynold.. aku mau keluar sayang..,” sambil merintih panjang, Reny menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan memeknya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan orgasme sudah diujung kepala.
“Reny.. Reny.. ahh..”
Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.
“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Reny, tetapi tiba-tiba Reny berdiri.
“Aakhh Reynold nakal..”
Dan Reny berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam memeknya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB.
Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
“Reynold, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang,” tanya Reny.
Aku menjawab lirih, “Terserah Reny deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”
“Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Reny.
“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Reny.

Cerita Sex : SPG yang cantik

win77bet.com / bet77poekr.com - Perkenalkan nama ku Andy. Aku pernah bekerja di salah satu swalayan terkemuka di kota M selama lebih kurang 7 tahun. Awal-nya penempatan aku hanya di bagian receiving barang. Dari sana kemudian beranjak ke posisi yang lebih lumayan.
Nach,dalam setengah tahun di receiving, aku dipindahkan ke lapangan, dalam arti di tempatkan di store. Disinilah awal perjalanan cinta-ku dengan gadis  cantik yg namanya SPG. Terus terang aku sangat menyukai posisi ini berhubung setiap harinya aku bisa menikmati setiap kecantikan SPG yg bertugas di swalayan ini.
Singkat cerita, dari sekian banyak-nya SPG yg bertugas, aku sangat tertarik dgn SPG product susu, namanya Sari. Sari berwajah bukan hanya cantik, tapi body-nya yang juga yahud banget.
Umurnya 19 tahun. Dengan tinggi 165, Bra 34B, ditambah dengan jenjang kakinya yang putih mulus banget, maka komplit lah sudah Sari yang perfect banget menurut versi-ku. Aku mencoba mendekatkan diri dengan-nya, setiap hari selalu aja rapat hingga kedekatan kami semakin nyata.
Tapi berhubung lokasinya di swalayan, aku jg hrs menjaga image agar issue-nya tidak sampai ke telinga atasanku. Sering pada jam” makan aku memberinya cemilan atau makanan tambahan yang rada” enak untuk dimakan, dan dari sikapku itulah, timbul rasa simpati sari terhadapku. Jumat sore itu, ku dekatin Sari seraya berkata ”say, pulang nanti ku antar ya….” Dan Sari pun mengganguk setuju.
Bayangkan,rasanya sudah tidak sabaran menanti jam” pulang kerja karena di otak-ku sudah tersusun beberapa rencana mantap, he..he…
Tidak tahu kenapa belakangan ini selalu membayangkan mulusnya tubuh Sari, sampai-sampai aku tidak tahan dan pengen banget untuk menikmatinya.
Jam yang ditunggu pun akhirnya tiba, bergegas aku turun ke basement bawah mengambil motor kesayanganku. Kutunggu Sari di pinggir jalan pas pintu keluar dari mall tempat kami bekerja. Tidak lama ku liat Sari keluar bersama dengan teman-nya 3 orang, dan begitu melihatku, dia pamitan duluan sama teman-nya di barengi canda teman”-nya yang usilin Sari.
Kuberikan helm dan Sari segera melompat duduk di sadel belakang sambil berpegangan di pinggangku. “Say, kita langsung pulang atau mau jalan” dulu sambil cari makan ?” kataku kenceng. Itu sich hanya pura”ku aja padahal uda banyak rencana di otakku ini, hehhee… Ternyata jawaban Sari bertepatan dgn keinginanku,”kita jalan2 aja dulu baru ntar mlm-an makannya ya”. ujar Sari kepadaku.
Aroma wangi di tubuhnya serasa menimbulkan nafsuku, sehingga makin kupacu motor-ku semakin kencang. Sari memeluk pinggangku sehingga menempellah buah dadanya yang kenceng padat di belakang punggungku. Celanaku makin sesak kejepit pula, hehehehe..
Sengaja aku membawanya jalan sedikit ke pinggiran kota, biar segala rencanku rampung. Setelah puas keliling, akhirnya sampailah kami di rumah makan yang bernuansa klasik dimana rumah makan tersebut mempunyai alun” seperti pondok pribadi, jadi apa yg akan kulakuin nanti lebih privacy dan tertutup dari pandangan orang karena pondoknya memang bersekat.
“Kamu mau pesan apa sayang ?” Kataku dengan mesra. “Sari pesan pecel lele aja bang”. Aku pun segera memesan pd pelayannya… Apa aja yg mau ditambah kutambahkan aja sayuran laen biar banyakan,krn setelah makan nanti,aku jg mau makan lg,tp tentu makan menu yg ISTIMEWA nantinya,ha..ha…
Karena sudah laper banget, kami makan dengan lahapnya sambil sekali kali kusuap nasi ke mulut sari. Awal-nya dia keliatan malu, tapi akhirnya dia tertawa geli.
Selesai makan kami duduk ngobrol dan perlahan tapi pasti arah bicaraku memancing ke arah sex sambil tanganku merangkulnya.
Perlahan kucium bibirnya, hmmm… Lidahku menjelajah ke dalam dan melilit lidahnya. Sari membalas dengan panasnya, sehingga penisku makin mencuat rasanya… Akhhh….Sari mendesis nikmat. Semakin kuberanikan diri dengan memasukkan tanganku ke dalam bilik baju seragam-nya dan kuraba payudaranya yang padat sekal.
Sari merintih nikmat merasakan belaianku pada payudaranya. Kusingkapkan BH-nya dan perlahan memelintir putingnya, ssshh… Sari makin merintih. Aku semakin ga tahan akan rintihannya, ku keluarkan penisku yang sudah mengacung tegak dengan diameter 4 panjang lebih kurang 17cm.
Sari terkejut sekali ketika melihat penisku yang mengacung tegak itu. “Ihh, gede banget punya abang, takut Sari bang”, Sari belum pernah lihat yang begitu-an bang” kata Sari. Tidak apa-apa kok sayang, biasa aja lagi,hehhe… Aku menjawab sekenanya.
Kembali kurangsang Sari dengan ciumanku, perlahan ke telinga dan turun ke leher. Ku kecup pelan dengan penuh perasaan dan Sari semakin mendesah. “Akhhh.. Akhh.. Bang” Sstttttt, Ouugghh….” Sari semakin ga tahan. Perlahan kuraba pahanya yang terbuka dan segera jariku mendarat di ujung selangkanganya.
CD-nya masih belum kuturunkan, cuma jariku hanya mengesek belahan vag-nya. Sari mendesis lirih membuat aku semakin bergairah.. Ada lendir basah mengalir merembes keluar… Sari semakin ga tahan sehingga tangannya menggengam penisku dan mengocok-ngocokkan-nya.
Tiba” kuhentikan serangan ku sehingga membuat Sari terpana heran, nafsunya yang sudah di ubun” terhenti seketika. “Ada apa bang, kenapa berhenti ?”
tanya Sari kepadaku.
Aku menjawab ”Bentar ya sayang, jangan disini lho, bahaya tuch,hehee.. Ntar kalau ketahuan sama orang gimana?” Ucapku kepadanya. Sari baru tersadar kalo kami masih di pondok rumah makan. “Kita pulang aja ya bang, Sari takut kemalaman dan jujur Sari belum pernah melaukan yang seperti tadi. Sari takut bang”. “Ok dech, kita pulang aja ya sayang”kataku membisik di telinganya”. Dalam hati aku merasa tanggung nech, dan ku teruskan rencanaku. Kami merapikan pakaian kami masing2 dan berjalan keluar….
Setelah menghidupkan motor-ku, kami melanjutkan perjalanan pulang, dan jam sudah menunjukkan pukul 21,20. Di tengah perjalanan, aku berpura-pura sakit perut. “Aduh sayang, sakit banget perutku habis makan tadi, Aduh… Ini sepertinya tidak bisa lagi bawa motor”, Sari kebingungan melihat sikapku yang menahan sakit, padahal hanya pura-pura saja, Hehhehehe…” Kita cari tempat istirahat sebentar ya sayang, Abang gak tahan lagi sakit banget perutnya”, Sari berkata ” Ya udalah bang, kita cari tempat istirahat dulu, ntar ga sakit lagi baru jalan.
Aku bersorak girang dalam hati siasatku berhasil ternyata. Ku pacu motor-ku ke arah motel yang gak jauh lagi lokasinya dan segera mengambil kamar. Kita istirahat bentar ya sayang, jgn kuatir, nantik kalau sudah ga sakit lagi kita segera jalan ya say..” Sari hanya menganguk pelan, kuatir dengan sakit ku.
Di dalam kamar aku segera merebahkan badan di tempat tidur sambil berpura2 merintih memegang perutku, Sari semakin kuatir aja rasanya meliahat keadaanku. Kupanggil sari mendekat dan kuminta dia mengelus elus perutku supaya aga reda sakitnya, dan Sari menurutinya. Enak banget pijitan Sari, Sehingga mataku merem melek jadinya, Hahaha.
Tiba-tiba aku bangkit dan merangkul Sari. Sari terkejut sekali dan langsung ku dekap tubuhnya sambil ku cium bibirnya. Sari gelagapan sambil membalas juga dan perlahan kembali kurangsang dan kucumbu mulutnya yang imut itu.
Kubuka kancing baju sari bagian atas dan kubelai dadanya segera. Ku cium perlahan putingnya, sekali-kali kusedot dan kugigit dengan perlahan. Sshhh…. Sari mendesah nikmat.
Tanpa sadar kubuka seluruh pakaiannya dan CD-nya sambil terus ku jilat lembut dadanya. Ku buka lebar kakinya mengangkang dan pelan-pelan ku elus lembut. Vagina-nya sudah basah banget, licin lagi. Aku berkata kepadanya abang suka bau Vagina-nya Sari…
Perlahan tapi pasti aku pun mengeluarkan Penis ku yang lumayan besar, den menyodor ke arah mulut nya.
Dia malu-malu awalnya, tapi lama-kelamaan Sari mau menghisap penisku, dengan nikmat yang tidak terhingga aku pun mengatakan kepadanya kamu sangat luar biasa Sari. Aahhh….
Sudah puas dengan kuluman bibir nya aku pun mengelus Vagina-nya yang begitu putih mulus dengan bulu yang jarang-jarang. Dengan perlahan aku masukan penis ku ke dalam Vagina-nya.
Dia berkata sakitttttt banggggggg… Dengan penuh kasihan aku pun menggoyang pelan-pelan dulu.. Sudah masuk separuh penisku baru dia tidak merasa sakit lagi..
Dengan gairah yang sangat besar aku menggoyang pinggang ku ke memek nya yang begitu tebal dan mulus.
Ahhh..ahh…ohh desah si Sari sewaktu aku menggoyang begitu cepat nya pinggang ku..
10 menit telah berlalu aku pun mengeluarkan sperma yang begitu kental keatas pepek Sari tepat nya dibulu atas Vaginanya., dan kami berdua berpelukan dengan erat dan diwarnai kucuran keringat dimana-mana.
Sejak dari situlah aku dan SPG ku ( Sari ) setiap hari sepulang kerja, kami terus melakukan hubungan seksual di rumahnya, rumahku, atau juga di Motel yang biasa kami lakuin.