win77bet.com / bet77poker.com - Hari inilah novi berjanjian dengan cowok yang dikenalnya di chatting, mungkin itu juga jantung novi berdetak kencang meskipun dalam keadaan santai berendam di kamr mandi, nama cowok yang dikenalnya juga belum tau nama aslinya yang menarik dari nicknamenya adalah dahlan si penjahat kelamin yang mengaku namanya dengan robert.
“Ahhhhh… “ Novi mengurut-ngurut
vaginanya yang sambil membayangkan percakapannya kemaren semalaman. Dia
sangat dominan, tegas tapi adil, dan tahu apa yang diinginkannya dan
membawanya, sama seperti bagaimana penguasa seharusnya.
Terasa vaginanya berdenyut-denyut, yah
vagina Novi memang berbeda dengan vagina kebanyakan gadis, dinding
vaginanya sangat tebal sehingga memungkinkan cengkraman yang erat bagi
setiap penis yang masuk ke dalamnya, namun belum seorangpun yang pernah
memangsa vagina mulusnya.
Mungkin ini disebabkan karena Novi yang
merupakan siswi tercerdas di sekolahnya. Sehingga selalu mendapatkan
kelas unggulan dan akibatnya selama ia 3 kali pacaran semuanya
cowok-cowok kutu buku, jangankan menyentuh vaginanya, mencium bibirnya
saja mantan pacarnya tidak berani.
Ia merasa bosan dengan kehidupan
sehari-harinya yang menuntutnya harus bertindak bagaimana layaknya gadis
golongan atas, terlebih kedua orang tuanya sering tidak di rumah sibuk
dengan bisnis mereka. Seringkali Novi hanya melampiaskan nafsunya yang
menggebu-gebu dengan bermasturbasi sambil menonton video-video porno
baik jenis western XXX maupun JAV di kamarnya.
Ia merasa beruntung berkenalan dengan Robert, teman cybersex yang sangat agresif.
“Meonggg…meong…meongg….” (ringtone ponsel Novi)
Novi segera tersadar dari lamunannya di
kamar mandi setelah mendengar polselnya yang berbunyi tiba-tiba, namun
ia tidak segera mengambil ponselnya di kamar, karena ia masih
mengeringkan tubuhnya terlebih dahulu lalu mengambil handuk. Sementara
itu polselnya terus berbunyi. Akhirnya setelah membalut tubuhnya dengan
handuk ia segera mengangkat polselnya.
“haloo,,selamat pagi ini siapa ya ?”
Mendadak muka Novi berubah pucat rupanya
yang menelpon adalah “Robert si Penjahat Kelamin”. Ia membentak-bentak
Novi karena keterlambatannya. Novi harus segera menemuinya di alamat
XXX,jalan x kurang lebih 60 KM dari tempat tinggalnya sekarang.
Sebagai hukumannya dilarang menggunakan
celana dalam dan BH saat pertemuannya nanti. DEG…Jantung Novi kemudian
berdetak dengan kencang nafsunya segera menguasainya membayangkan apa
yang akan terjadi padanya nanti.
“Baik Tuan Robert, hamba segera menuju lokasi” jawabnya sedikit gugup
Segera ia memacu mobilnya menuju alamat
tersebut kurang lebih 1 jam ia sampai ke lokasi tersebut. Ternyata
alamat yang diberikan Robert berada di pondok yang berlokasi di sebuah
bukit dengan pemandangan sangat bagus namun berada di pinggiran hutan
yang jauh dari pemukiman penduduk. Novi segera memarkir mobilnya
kemudian menelpon Robert.
“Tuan hamba sudah disini, tuan dimana”
“Masuk saja ke kamar nomor 2 di lantai atas tunggu saya disana, Pelacur !!”
“Novi sebenarnya tersinggung direndahkan
seperti itu ia lalu terdiam sejenak ia mulai berpikir untuk
mengurungkan niatnya bertemu, namun nafsunya yang menggebu telah
menguasainya benar-benar tidak sabar untuk disetubuhi oleh Dahlan si
Penjahat Kelamin.
“Kenapa diam, pelacur ayo masuk !!.
“Ya tuan.. saya Pelacur.. Setubuhi saya.. Hamili saya tuan” seolah ia tidak sadar berkata seperti itu
Vaginanya yang terus berdenyut membuat ia kehilangan kontrol atas tubuhnya mendapat perlakuan selayaknya pelacur, membuat vaginanya tidak sabar untuk segera diperawani tuannya. Sambil berjalan memasuki rumah ia membayangkan adegan video video bondage kesukaannya.
Vaginanya yang terus berdenyut membuat ia kehilangan kontrol atas tubuhnya mendapat perlakuan selayaknya pelacur, membuat vaginanya tidak sabar untuk segera diperawani tuannya. Sambil berjalan memasuki rumah ia membayangkan adegan video video bondage kesukaannya.
Novi kemudian sampai ke depan kamar
nomor 2 ia kemudian perlahan membuka pintu dan masuk ke dalam. Namun
tidak seorangpun ada di dalam kamar tersebut yang ada hanyalah ranjang
empuk berukuran besar, meja rias cermin dan kerangkeng besar dalam kamar
berukuran 4×4 m itu. Ia kemudian duduk di tepian ranjang. Kemudian
teleponnya berbunyi
“Pelacur.. buka seluruh pakaianmu lalu
buang jauh-jauh keluar jendela, kalau tidak aku cincang tubuhmu disini”
sahut suara disana
Novi yang ketakutan segera menanggalkan
semua pakaiannya dan membuangnya lewat celah kecil di jeruji jendela
sesuai dengan yang diperintahkan. Ia benar benar seperti kerbau yang
telah dicolok hidungnya.
Tubuhnya yang bugil dengan bulu yang
lebat di vaginanya benar-benar mengundang gairah setiap pria yang pasti
bernafsu untuk menidurinya. Lalu perlahan ia mendengar suara langkah
kami berat yang menuju kamar tersebut.
Jantung Novi berdetak dengan kencang,
vaginanya semakin basah. Pintu kamarnya dibuka perlahan, Novi yang gugup
dan mukanya merah membenamkan wajahnya ke bantal. Ia merasakan ada
seseorang masuk ke kamar itu lalu mengunci kamar itu dan mendekat ke
tubuhnya.
Novi belum berani untuk memalingkan
tubuhnya dari bantal. Tiba-tiba ada tangan besar memegang bokongnya dan
tanpa sungkan-sungkan langsung mencolok lubang anusnya dengan jari
tengahnya . aaaahh.. Novi kesakitan tapi vaginanya yang berdenyut
membuat ia membiarkan pelaku untuk melanjutkan mengobok anusnya.
“Ahhhhhh… ahhhhh…. Sakittt…..Tuan…!!” rintihnya
Novi kemudian memalingkan wajahnya untuk
melihat seperti apa gerangan manusia yang akan menjadi pejantannya itu.
Mendadak lemas tubuh Novi karena pejantan yang ia bayangkan yaitu
lelaki tampan yang berotot tidak menjadi kenyataan.
Yang ada di hadapannya justru adalah
pria bule sangat gemuk yang buruk rupa yang siap memperkosa dirinya.
Kakinya lemas tidak bisa digerakkan ingin rasanya ia segera kabur dari
tempat itu. Namun rasanya tidak mungkin sebuah jari tengah kini telah
terlanjur menancap di lubang pantatnya.
“Ahhhh.. ahhh… Sakitt lepaskan..” Novi meronta-ronta berusaha lepas, tidak terasa air matanya pun menetes.
Pria itu, Robert, adalah seorang
ekspatriat yang bekerja di sebuah perusahaan di Indonesia. Seorang
pengidap kelainan seksual yang suka menerapkan sado masochist terhadap
pasangan seksnya. Para wanita lokal yang pernah ia kencani banyak yang
tidak tahan dengan siksaan-siksaannya ketika berhubungan seks.
Bosan dengan para wanita yang biasa ia
temui di kafe dan tempat dugem, ia mencari pasangan lain melalui
fasilitas internet. Novi lah yang menjadi korbannya dan Robert sendiri
memang ingin mencicipi anak sekolah Indonesia.
Setiap kali chatting mereka tanpa ragu
mengeluarkan kata-kata jorok dan cabul, sisi liar dalam diri Novi
membuatnya menikmati semua ini hingga akhirnya pertemuan pertama mereka
ini.
Novi kini tidak ada pilihan lain lagi
selain melayani bule gendut ini, pintu telah tertutup rapat, yang ada
kini adalah ia mesti pasrah melayani tuannya di kamar yang sempit ini.
Robert segera membenamkan wajah Novi di
dadanya yang berbulu membuat gadis itu kehabisan nafas hingga ia
meronta-ronta. Sungguh tubuh Novi yang mungil memang bukan tandingan
badan besar si Robert. Kemudian jari tengah Robert dengan kasar menusuk
vagina Novi lalu mengobok-oboknya.
“Rasakan ini pelacur, hahaha!” tawanya penuh kemenangan
“Rasakan ini pelacur, hahaha!” tawanya penuh kemenangan
“Aaahhhhhh… ampunnn … ahh,,, oohh…tuan tolong hentikan!” erang Novi mengiba
Badan gadis itu mengejang, vaginanya
terasa sakit, namun ia bergetar menerima kenikmatan yang luar biasa
tidak bisa ia tahan. Tiba-tiba, ia melihat penis besar si bule mulai
menegang. Luar biasa besarnya benda itu, kira-kira 20 cm tidak seperti
bayangannya karena penis orang gemuk biasanya kecil.
Novi pun bergidik ngeri membayangkan
sebentar lagi penis itu yang akan mengairi rahimnya namun ada gejolak
nafsu yang membuatnya ingin segera disetubuhi.
“Hei, nikmat ya pelacur. Mulai sekarang
kamu adalah budak seks saya!” kata Robert, “apapun yang saya perintahkan
you harus ikuti. kamu tidak bisa keluar dari sini selamanya.
Understand?!”
“Mengerti tuan… ahhh!” erang Novi lagi ketika jari tengah Robert masuk semakin dalam hampir merobek selaput daranya.
“Mulai sekarang, Kamu cuma boleh minum
air sperma saya dan air ludah saya. Karena kamu budak saya mengerti.
Jadi minum sebanyak-banyaknya agar kamu tidak mati kehausan.. Mengeti
Budak !!!”
“Aahhh….iya, mengerti Tuan.. saya budak tuan… siap jadi memuaskan tuan selamanya.. setubuhi saya tuan!”
Robert mendorong tubuh Novi hingga ia
terbanting di kasur yang sangat empuk. Segera tubuh besar Robert
menindih tubuh munggil Novi. Badan Novi terasa remuk semuanya, beruntung
ia tidur di atas kasur yang sangat empuk jika tidak mungkin ia sudah
pingsan kehabisan nafas.
Penis besar Robert masuk perlahan di
vagina Novi. Gadis itu pun berkelojotan, badannya kembali menegang
menahan rasa nyeri vaginanya diterjang penis gemuk itu.
“Aaahh…pelan-pelan tuan…sakit!!”
Dengan kasar Robert menekan-nekan
penisnya ke vagina mungil di hadapannya namun ia kesulitan memasukannya.
Bule gendut itu pun semakin buas, baru kali ini ia dapat menikmati
tubuh perawan secantik Novi. Seperti binatang lapar, Robert kembali
menghujamkan penisnya sekuat tenaga.
“Aahhhhhhhh..sakitt tuaann!!” jerit Novi
Penis besar itu berhasil masuk merobek
selaput perawannya. Robert menikmati jepitan dinding kemaluan gadis itu
beserta selaput keperawanannya dan ia terus bertahan di situ tanpa
melakukan satu gerakan apapun terlebih dahulu.
Ia masih belum rela melepaskan
kenikmatannya yang tak terlukiskan oleh kata-kata tatkala dinding
keperawanan gadis korbannya itu sangat memberi kelembutan serta
kehangatan yang tiada terkira untuknya.
Sebab ia tahu apabila begitu batang pelir yang telah terbenam seluruhnya kini ke dalam dasar kemaluan dara itu ia tarik ataupun dicabut, maka kesuciannya akan terenggut sudah. Rasanya tak ada satu kenikmatan apapun di belahan bumi ini yang mampu menandingi merenggut keperawanan seorang gadis muda.
Sebab ia tahu apabila begitu batang pelir yang telah terbenam seluruhnya kini ke dalam dasar kemaluan dara itu ia tarik ataupun dicabut, maka kesuciannya akan terenggut sudah. Rasanya tak ada satu kenikmatan apapun di belahan bumi ini yang mampu menandingi merenggut keperawanan seorang gadis muda.
Ia juga ingin memberi kesempatan kepada
gadis belia yang dinodainya itu agar menyesuaikan diri terlebih dahulu
dengan ukuran penisnya yang begitu besar.
Bibir kemaluan Novi nampak ikut melesak
masuk ke dalam pula tatkala dipaksa harus menelan batang penis lelaki
itu yang kini sudah menancap pada vaginanya disela-sela kedua belah
pahanya yang terbuka.
Kenikmatan demi kenikmatan yang
dirasakan oleh Robert ternyata sangat bertolak belakang sekali dengan
apa yang dirasakan gadis muda belia itu kini. Ia yang baru kali ini
disetubuhi oleh seorang lelaki begitu merasakan kesakitan yang amat tak
terperikan.
Erangannya seolah mengiringi kemenangan
bule bejat itu yang berhasil menaklukkannya dan membuat gadis itu dengan
terpaksa merelakan keperawanannya tanpa ampun di bawah dekapan lelaki
bajingan yang menjadikannya budak seks.
Sementara rambut hitam panjang sebahu
Novi terlecut-lecut mengikuti arah kepalanya yang terus
terbanting-banting di atas kasur. Tak terasa air mata membasahi kedua
pipi mulusnya karena menahan rasa sakit pada vaginanya.
Robert mendekap tubuh telanjang dari
Novi yang kini berada di bawahnya dan dada bidang perkasa nan sarat
dengan bulu-bule lebatnya itu menekan kedua belah payudara korbannya.
Wajah lelaki itu menelusuri leher jenjang kanan yang begitu halusnya
dari si gadis sehingga membuat kepala Novi tak lagi dapat bergerak
kesana kemari.
Dijilatinya leher jenjang sang perawan
itu dengan rakusnya dari pangkal telinga sampai pundak kanannya,
melumuri area itu dengan air liur kemenangannya. Puting susu sebelah
kiri gadis itu yang semakin mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan
ibu jari dan telunjuk tangan kanannya yang kasar, dengan gencar
diremas-remasnya bongkahan daging susu yang masih mencuat indah keatas
dan sama sekali belum kelihatan turun sama sekali serta masih berbentuk
bulat kenyal dan memadat indah mempesona nan menghiasi bagian dadanya
yang jatuh dalam dekapan si bule jahanam itu.
Celana dalam yang tersumpal di belahan
mulut mungilnya ditarik lepas dan langsung tergantikan oleh ciuman ganas
penuh birahi yang luar biasa buas dari sang durjana kepada korbannya
sebelum gadis itu sempat mengeluarkan erangan dan rintihannya kembali.
Kedua bibir dari insan berlainan jenis
ini bertemu seketika dalam peraduan adegan indah persetubuhan nan
terlarang itu. Lidah lelaki itu telah memasukki rongga mulut mungil sang
dara yang terpejam erat dan menari-nari di dalamnya berusaha
mengait-ngait lidah wanita yang masih belia tersebut nan telah dicicipi
kehangatan dan kelembutannya saat tadi mengulum batang penisnya.
Terus didera bertubi-tubi ciuman si bule
bejat, kini Novi hanya bisa pasrah merelakan lidahnya yang telah
dikaitkan oleh tarian lidah lelaki tersebut yang elastis, kadang bisa
dibuat tegang kaku saat waktu lalu digunakan menyodok-nyodok celah
lubang duburnya, kadang pula lemas seperti tali yang meliuk-liuk maupun
mengait lidah mungilnya kini.
Setelah dirasanya telah puas mencicipi
keperawanan sang dara, kini penis yang cukup lama terbenam di dasar
vagina gadis itu kini ditariknya perlahan dan kelamin mereka yang
tadinya melekat erat seakan telah menjadi satu itu mulai terpisah.
“Psshh…! sleph!”, suara yang ditimbulkan
dari pelepasan batang penis yang tertancap pada kemaluan sang perawan
itu begitu sangat khas sekali di telinga dan proses terenggutnya
kesucian gadis itu dimulai.
Kini seiring dengan pergerakan penis
Robert yang telah keluar sepertiga dari ukuran batangnya dari dalam
belahan intim kemaluan gadis itu yang merekah membuat bibir-bibir vagina
korbannya menjadi ikut tertarik sampai monyong ke depan.
Bersamaan itu pula dari sela-sela lubang
vaginanya dimana kulit-kulit penis bajingan itu bersarang didalamnya,
kini tampak berkilat-kilat basah oleh lendir vaginanya yang melumasi
jajaran tonggak daging pelirnya mulai menetes darah segar kesuciannya
yang pada akhirnya berhasil direnggut paksa jua dari tubuhnya.
“Mmpphff! Ugh! Ughff!!”, itulah suara
rintihan Novi yang terdengar saat keperawannya telah terenggut seutuhnya
oleh si bule jahanam ini, sementara sela-sela vaginanya yang telah
diluluh lantakkan itu masih berdesis-desis tatkala melepaskan batang
penis lelaki tersebut dari vaginanya diiringi senyum kemenangan Robert.
Betapa Novi merasa dirinya benar-benar
rendah karena telah jatuh dalam pelukan pria asing yang sama sekali tak
dikenal apalagi dicintainya, namun tubuhnya telah dinodai olehnya dan
semua yang ada di ketelanjangannya berbaur sudah.
Tak ubahnya tubuh gadis itu adalah tubuh
lelaki itu, demikian pula sebaliknya, tubuh lelaki itu adalah merupakan
bagian dari tubuhnya kini. Namun parahnya ia malah menikmati semua ini,
tubuhnya tidak bisa berbohong, rangsangan-rangsangan itu telah
membuatnya menggeliat-geliat nikmat.
Novi bahkan berkhayal andaikata saja
tiada norma-norma atau apapun yang mengaturnya bagaimana harusnya pria
dan wanita, maka ia akan meminta jatah birahi padanya setiap malam, dan
aku akan melakukan apapun untuk meraih kepuasan.
Ia akan rela pria gemuk ini mengenjot
terus tubuh telanjang mudanya yang aduhai begitu sempurna keindahannya
sampai sang pagi datang menjelang.Mulut lelaki itu kini melahap belahan
payudara kanannya dan menelan puting susunya sekaligus, lalu
disedot-sedot dengan buas penuh dengan nafsu hewaniah.
Tubuh telanjang Novi sampai
menggeliat-liat dibuatnya seiring dengan dimulainya hentakkan pinggul
lelaki itu di antara kedua kaki indah itu. Ikatan tambang yang mengikat
erat kedua kakinya ini kini dilepaskan oleh Robert karena ia telah yakin
bahwa kini korbannya telah takluk pada kejantanannya.
Derai-derai air mata di pipi mulusnya
itu telah dibersihkan pula oleh telapak tangannya yang besar. Sepasang
betisnya yang masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya di
antara kedua ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan. Kaki-kaki
indah yang terjepit ketiak itu tampak bergerak-gerak seiring hujaman
lelaki bajingan itu pada lubang vaginanya dan tubuhnya yang sudah
bermandikan oleh peluh persebadanannya itu terhempas-hempas dibuatnya.
“Oh seperti inikah yang dinamakan kenikmatan diperkosa? Tak mau tapi mau juga akhirnya?” tanya Novi dalam hati.
Dengan posisi setengah jongkok Robert
terus menggenjot tubuh Novi yang masih begitu kencang dan padat di usia
mudanya. Kedua tungkai paha gadis itu kini ditekan oleh kedua tangannya
sehingga kangkangannya semakin jelas dan lebar dengan kedua tumit kaki
indahnya bertumpu pada kedua belah pundak lebar si bule bejat tersebut.
Wajah cantiknya yang tergerai rambut
hitam panjangnya semakin menengadah ke langit-langit. Kedua kakinya
semakin tertarik ke atas bertopang pada pundak kiri dan kanan sang
lelaki jahanam yang telah leluasa menikmati kehangatan tubuh mudanya
itu.
Robert terus menahan penisku di dalam
vagina Novi, menikmati sensasinya, menikmati setiap erangan dari mulut
gadis itu. Ia lalu mulai bergerak lagi, memperkosa dia pelan-pelan, lalu
brutal dan menyakitkan, merasakan kenikmatan yang makin memuncak,
Merasakan orgasmeku yang kian dekat,
pria itu tahu sebentar lagi akan keluar, maka ia pun mengeluarkan semua
spermanya di dalam vagina Novi. Mulut Robert makin keras menyedot leher
jenjang Novi dan mulai mengigitnya.
Robert pun akan meledak sebentar lagi,
ia mendengus bagaikan banteng, otot pahanya menegang ketika penisnya
berdenyut-denyut tak terkendali di dalam vagina gadis itu, menyemburkan
sperma demi sperma ke rahimnya yang baru saja ia perawani, kenikmatan
yang amat sangat seakan-akan menyakitkan tubuh Novi, membuat nafasnya
tersengal-sengal.
Novi sangat sadar bahwa ia sudah
mengalami orgasme dan Robert merasa sangat nikmat karena dengan begitu
dia tahu bahwa ia sudah menaklukan gadis itu dan telah menyetubuhi dan
meyemburkan spermanya ke dalam tubuhnya.
Tubuh gendut Robert terbaring selama
beberapa saat, lemas karena kenikmatan yang bertubi-tubi. Robert lalu
mengangkat tubuhnya dari atas tubuh Novi, penisnya masih keras dan
tegang waktu ditarik dari vagina Novi.
Ia berdiri dan memperhatikan Novi, tubuh
seksi yang baru saja ia nikmati, dipandanginya kaki Novi yang ramping,
yang sekarang tertekuk tak berdaya, pinggulnya yang bulat, perutnya yang
rata, buah dadanya yang masih bergerak naik turun, pada wajahnya yang
imut yang semakin cantik dengan rasa sakit dan air mata.
“Hehehee…you enjoyed it ha?” tanyanya sambil tersenyum mengejek.
Novi mengangguk lemah ke arah Robert
yang tersenyum dan mengangkat tubuhnya dengan tangannya. Novi
sempoyongan dipegangi oleh Robert di lengannya. Ia menyeretnya ke meja
di sudut ruangan.
Novi pasrah ketika pria itu membungkukan
tubuhnya ke meja, hingga sekarang mulai pinggang hingga kepala ia
terbaring menelungkup di atas meja, semetara kakinya masih di lantai.
“Wait a moment, pelacur hehehe!” katanya
sambil mengambil pita perekat dari laci meja itu dan mengikat kedua
pergelangan tangan Novi jadi satu.
Setelah selesai ditariknya tangan gadis
itu hingga tergantung di sisi lain meja, sekarang kepala Novi tergantung
di pinggir meja, buah dadanya menjadi bantalan bagi tubuhnya di meja,
menempel pada meja kayu jati itu.
“Nice ass…pantatnya yang hebat!”, kata Robert sambil meraba dua bulatan pantat Novi.
Novi memang punya pantat yang sempurna, apalagi kalau dibandingkan dengan tubuhnya yang ramping, bentuknya sempurna, penuh, lembut, halus dan tanpa noda.
Novi memang punya pantat yang sempurna, apalagi kalau dibandingkan dengan tubuhnya yang ramping, bentuknya sempurna, penuh, lembut, halus dan tanpa noda.
Robert meraba, meremas dan menarik
pantat Novi, membuat Novi melonjak di meja. Penis Robert telah mengeras
lagi dan ia siap memasukkan benda itu ke tubuh Novi. Ia jambak rambut
panjang Novi sehingga gadis itu merintih, tangan pria itu yang satunya
mendorong masuk penisnya ke vagina Novi.
Gadis itu merasakan sakit yang luar
biasa waktu penis si bule bejat itu masuk ke tubuhnya, walaupun
vaginanya telah basah dengan sperma dan darah perawannya. Wajah Novi
mengerenyit dan gemetar, erangan keluar dari mulutnya pada saat
bersamaan.
Robert juga mengerang, setelah itu
terdengar suara daging bergesekan dengan daging. Ia mulai memperkosa
Novi dengan brutal dari belakang, seperti seekor anjing, sementara
tangannya terus menarik rambut panjang gadis itu.
Rasa sakit dan sengsara terlukis
bergantian di wajah Novi, matanya terbelalak karena sakit dan shock,
mata yang bulat hitam dan berkilat karena air mata, bibirnya membentuk
huruf ‘O’ sambil menjerit kesakitan.
Robert memang sudah tidak menjambak
rambutnya, sebagai gantinya ikat pinggangnya ia ayunkan ke punggung atau
pantat gadis itu. Robert mendengus dan mendengus lagi, dia baru saja
ejakulasi di vagina Novi, dan Novi juga menyadarinya, dan ia lalu
memejamkan matanya yang berlelehan air mata dan kembali menangis
tersedu-sedu, dan setiap pecutan Robert mengayun, tangis kesakitan
kembali terdengar dari mulut gadis itu.
“Ini benar-benar asyik…great!!”, kata Robert sambil masih melihat ke pantat Novi.
Robert menarik Novi dengan menjambak
rambutnya, membuat kepala gadis itu terangkat dan kemudian dadanya,
membuat dada yang tadi tertindih menyembul tegak lagi.
“Aaaahhh…sakittt!!” jeritnya
Dengan kasar pria itu mendorong tubuhnya
ke lantai. Rambut Novi menutupi wajahnya sementara tangannya yang masih
terikat menumpu tubuhnya yang terbaring miring, dan kakinya yang indah
menekuk di lutut.
Robert berjalan memutar dan mendorong
kursi besar dari kulit dari balik meja itu ke depan Novi. Kemudian ia
duduk di kursi itu, merosot sedikit, dan memegang penisnya hingga
mengacung ke atas.
“Coba kamu ke sini Novi”, katanya, mata pria itu sangat penuh birahi, “dan kulum ini kontol!”
Novi pun termanggu, antara menurut dan menolak. Ia terisak sekali dan kemudian mulai bergerak, merangkak dengan lututnya, menuju ke arah bule bejat itu, rambutnya yang panjang menempel di wajah, buah dada dan punggungnya.
Novi pun termanggu, antara menurut dan menolak. Ia terisak sekali dan kemudian mulai bergerak, merangkak dengan lututnya, menuju ke arah bule bejat itu, rambutnya yang panjang menempel di wajah, buah dada dan punggungnya.
Ketika ia sampai di dekat Robert dan ia
meraih penisnya di pangkalnya dengan tangannya yang terikat, setelah itu
membuka bibirnya lalu mendorong mulutnya ke penis itu. Dalam posisi
berlutut, kepalanya mengangguk-angguk ketika ia mengoral Robert, pipinya
kembung kempes menghisap dan mengulum penis itu, sebagian rambut jatuh
di wajahnya.
“You don’t know how to suck cock ha?”,
kata Robert, sambil memandang gadis itu, tangannya meremas rambut Novi,
ia merasa kurang puas dengan teknik oral Novi yang masih amatir.
“Saya akan ajar you cara muasin saya
hehehehe…” Novi merintih mendengar perkataan pria itu karena jambakannya
makin keras, matanya mengikuti pandangan Robert yang sedang melihat ke
ikat pinggang yang tergeletak di lantai.
Pria itu mengambil ikat pinggang
tersebut, melihat tubuh Novi gemetar lagi seakan tahu apa yang akan
terjadi sebentar lagi, kepalanya bergerak makin cepat di penis Robert,
hampir putus asa, ia tidak ingin dipecuti lagi.
Tangan Robert mengayunkan ikat pinggang
ke punggung dan pantatnya, ctar….ctar…. tubuh Novi pun melonjak
kesakitan sementara lolongan kesakitan terdengar dari tenggorokannya,
diredam oleh penis pria itu yang masih ada di mulut Novi.
Bekas memar kemerahan pun menodai
kulitnya yang putih mulus. Ketika menjerit kedua kalinya, dan yang
ketiga ketika ikat pinggang itu mendarat ke pahanya, kepala Novi
terlonjak sedikit ketika pria itu menekan kepalanya turun ke pangkal
penisynya.
Jeritan Novi berubah menjadi batuk dan
suara tersedak, penis itu rupanya masuk hingga tenggorokannya. Benjolan
kepala penis Robert di tenggorokan Novi terlihat, mata gadis itu
membeliak-beliak, tubuhnya meronta-ronta karena rasa sakit, panik dan
kekurangan udara, tangannya menggapai-gapai, terlalu takut untuk
mendorong tubuh Robert yang dengan tangannya menahan kepalanya agar
tetap di pangkal penisnya.
Robert mengayunkan ikat pinggangnya
lagi, membuat suara jeritan terdengar lagi ketika ujung ikat pinggang
itu menghajar punggungnya yang mulus. Robert menyeringai menikmati
korbannya menderita di bawah siksaannya.
Robert memang masochist tulen yang
menyukai permainan kasar dalam seks. Dengan kedua tangan di sisi kepala
Novi, ia remasi rambut gadis itu dan menggerakkan kepalanya di penisnya,
menghunjamkan wajahnya ke selangkangannya ketika ia memasukkan seluruh
penisnya hingga ke tenggorokan si gadis.
Tubuh gadis itu pun gemetar, mengejang
dan berkeringat, pantat dan paha Novi sudah bilur-bilur kebiruan karena
terus dipukuli. Robert terus menghunjamkan wajah Novi ke pangkal
penisnya dan sekarang menahannya di situ
“Aaahhhh…fucking cummm…eat this bitch!!”
erang Robert yang ternyata sedang ber-ejakulasi di tenggorokan Novi, ia
menggeram ketika ia terus menahan kepala Novi.
Robert memberi jeda waktu pada Novi untuk batuk-batuk dan mengambil nafas setelah memuntahkan lahar putihnya di mulut gadis itu.
“You suka itu kan?” ejek bule bejat itu.
Novi tidak menjawab, nafasnya naik turun
tak teratur. Siksaan tadi benar-benar membuatnya menderita, namun entah
mengapa dalam hati kecilnya ia diam-diam menikmatinya juga.
Jenuh terus dipandang tinggi di sekolah
sebagai siswi berprestasi dan di rumah sebagai gadis baik, ia menikmati
sensasi baru direndahkan sebagai budak seks.
“Now you naik ke kontol saya pelacur!!”
Robert menarik tubuh lemas Novi kembali ke ranjang lalu ia menjatuhkan
diri telentang dan gadis itu di atasnya.
Tanpa disuruh lagi Novi meraih penis pria itu dan mengarahkannya ke vaginanya.
“Eeemmmhhh…!!” desahnya ketika penis itu melesak masuk ke liang senggamanya.
Robert memulai dengan menyentakkan
pinggul ke atas sehingga penisnya menancap dalam ke vagina gadis itu.
Tak lama Novi pun mulai memacu tubuhnya naik turun di tubuh berlemak
pria itu. Robert mendekap punggungnya dan mendekatkan payudara gadis itu
ke mulutnya sehingga ia dapat melumat bongkahan gunung kembar itu.
Dalam posisi yang sebegitu rupa ini
membuat bongkahan dari pantat gadis yang berkulit putih mulus licin itu
semakin mencuat keatas mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan
Robert yang masih terlihat seret keluar masuk pada vaginanya.
Kedua biji pelir lelaki itu yang
menabrak-nabrak jalan masuk lobang pantatnya semakin nyata mengiringi
lelehan lendir kewanitaannya yang telah bercampur aduk dengan darah
keperawanannya nan terus menggenangi mulut vaginanya dan dijadikan
bulan-bulanan oleh pria itu.
Novi terus mengerang menahan nikmat…
tubuhnya bergetar akhirnya nafsunya selama sekian lama dapat ia
tumpahkan. Robert meremas dan mengenyoti payudara itu dengan kasar
membuat gadis itu meringis kesakitan, namun kenikmatan di vaginanya
membuat ia bergetar membusungkan dadanya ke atas seolah pasrah untuk
diremas dan diremukkan tuannya.
Robert kemudian menggeser tubuh
gendutnya hingga duduk bersandar pada kepala ranjang lalu mengangkat
kedua lengan Novi ke atas lalu mencengkramnya membuat ketiak gadis itu
terpampang dengan indahnya dengan bulu-bulu halus yang menggairahkan.
Mulut Robert terbuka lebar… siap melubat bibir lembut Novi.
“Aahh… “ Novi semula pasrah untuk
menyerahkan bibirnya untuk di lumat, namun begitu Robert membuka
bibirnya, tercium bau nafas yang menyengat seperti bau telur busuk.
Novipun menggelengkan kepalanya berusaha
menghindar dari lumatan bibir tebal Robert. Cuma itu yang bisa ia terus
lakukan karena tangannya telah dikunci dengan rapat oleh tangan Robert.
Robert menjadi kesetanan mengamuk, dengan menghujamkan penisnya dalam
dalam vagina Novi.
“Ahh… ahh,… noo!!” Novipun mengerang
membuka mulut hingga ia akhirnya menyambut bibir tebal Robert seperti
beruang yang memakan mangsanya, lidah merekapun berpangutan
Novi sudah tidak peduli lagi dengan bau
telor busuk yang membuat nya ingin muntah, yang ia inginkan sekarang
adalah menyerahkan bibirnya kepada tuannya. Tubuhnya mengejang untuk
kesekian kalinya. Ia orgasme berkali-kali membuatnya semakin bernafsu,
semakin haus untuk disetubuhi.
Namun Robert belum menunjukkan
tanda-tanda ingin menyudahi permainannya . Ia terus menggenjot tubuh
mungil Novi yang telah banjir keringat. Baru sepuluh menit kemudian,
tiba-tiba Robert berhenti menggenjot membuat Novi jadi seperti cacing
kepanasan.
“ Aahh tuan… terus entot saya ..tuan saya mohon… fuck me please!“Novi memohon sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Eh Pelacur… kalau you mau difuck.. buka mulut you..”
Novi segera membuka mulutnya lebar-lebar,
“Telan ludah saya sebanyak-banyaknya, mengerti?!”
Robert kemudian mengeluarkan ludahnya
dari tenggorokannya yang berwarna kuning kehijau-hijauan di mulut Novi.
Novi menelannya namun baunya yang busuk membuatnya ingin muntah, tapi
tusukan di vaginanya membuat ia kembali membuka mulutnya..
“Gimana pelacur, love it?” tanya Robert sambil memilin kasar puting kiri Novi
“So much Tuan..ahhhhhhhh…” Novi begitu gembira karena vaginanya kembali digenjot dengan kasar hingga ke rahimnya.
“Mau lagi pelacur.. ??”
“Saya minta lagi tuan ludahnya.. ahhh.. ahh…” erang Novi yang vaginanya makin berkedut nikmat karena digenjot habis-habisan.
Dadanya yang dibusungkan ke atas diremas dengan sekuat tenaga lagi.
“Kalau mau minta.. ya harus mohon!! Beg it bitch!!”
“Mohon tuan ludahi bibir saya lagi”
“Enak saja bitch, maunya gratisan.. hahahha….”
Novi seperti terhipnotis menangis sambil
memohon “mohon… Tuan.. Ludahi saya lagi.. saya haus… saya mohon huuhu..
saya rela melakukan apa saja.. tapi saya mohon ludahi bibir saya lagi
tuan…”
Robert menjadi sedikit iba, kemudian
akhirnya meludahi mulut Novi berkali-kali dengan ludah yang
kekuning-kuningan. Novi segera menelannya, vaginanya kembali berkedut
kedut dengan dasyat.
“Ahhhh tuaaann…..” Novi membusungkan
dadanya ke atas membuat Robert menjadi sangat bernafsu. Bule bejat itu
seperti kesetanan, ia menyentakkan penisnya ke atas hingga membentur
dinding rahim Novi dan mengoyangkan pinggulnya dengan dahsyat. Novipun
kesetanan memeluk tubuh berlemak Robert dengan erat seolah tak ingin
berhenti disetubuhi.”
Tuan.. Hamili saya tuan.. ahh,…. Keluarkan sperma di dalam saya mohon” erangnya tanpa malu-malu
Robert menggigit leher Novi sambil meremas kedua belah payudaranya sekuat tenaga sehingga membuat tubuh gadis itu menggelinjang.
Robert menggigit leher Novi sambil meremas kedua belah payudaranya sekuat tenaga sehingga membuat tubuh gadis itu menggelinjang.
Gelombang orgasme yang dahsyat membuat
tubuh gadis itu terbanting-banting, Novi segera menjilati ketiak tuannya
yang berbulu lebat. Penis Robert semakin keras dan
“aaahhhh…ahhh…yesss….cumm again bitch!”
Keduanya mengejang seperti kesetrum.
Robert menusuk sekuat tenaga menuju rahim Novi yang paling dalam.
Crrooottt…Crootttt… Croooottt…Croottt..Crooot.. menyemburlah lahar panas
Robert..
Membanjiri tubuh mungil Novi. Diiringi dengan Tubuh Novi yang bergetar mengeluarkan cairan klimaksnya
Membanjiri tubuh mungil Novi. Diiringi dengan Tubuh Novi yang bergetar mengeluarkan cairan klimaksnya
Keduanya akhirnya lemas dan berpelukan erat, mulut mereka berciuman dengan ganasnya selama 5 menit. Kemudian…
“Hahahaha…you memang naughty bitch…a
virgin bitch, i’m fucking love it!” sahut Robert melihat vagina Novi
yang mengeluarkan banyak darah bercampur sperma yang banyak sekali.
Robert tidak memberikan Novi yang kepayahan istirahat.
“Pelacur ayo sekarang bersihkan kontol saya!”perintahnya
“Baik tuan..” Novi pun segera menjilati penis tuannya seperti mengemut es krim.
Leleran sperma yang bercampur cairan
kewanitaannya itu ia jilati sambil menahan jijik. Setelah bersih, Robert
memasukkan Novi kedalam kerangkeng berukuran kubus 1×1 M lalu
menggemboknya.
“Tunggu disini pelacur , mulai sekarang
kamu cuman anjing betina haus seks. Saya akan beli makan dulu buat kita
dan panggil teman-teman saya. Sebentar lagi teman-teman saya dari club
bondage akan datang layani dengan baik. It will be more
crazy…huahahahaha” tawanya seperti peran-peran antagonis di fillm
“iya tuan… saya akan tunggu” jawab Novi
pasrah, tidak terasa air mata menetes dari pipinya, baru pernah ia
direndahkan sedemikian rupa seumur hidupnya, tapi mengapa justru ia
malah ingin meneruskan kegilaan ini?
“Anjing itu tidak bisa berbicara..Anjing goblok!” sambil menepuk keras pantat Novi hingga merah
“Guk..Gukk… “ gonggong Novi menirukan suara anjing sambil menggangguk lemah pasrah air matanya kembali menetes
“Hahhaaha… bagus.. kamu mesti banyak belajar” tawa Robert sambil keluar kamar dan mengunci pintunya.
Tak begitu lama terdengar suara mobil
meninggalkan pondok itu meninggalkan Novi yang cuman bisa meringkuk
menahan rasa sakit sekujur tubuhnya yang terasa remuk seperti terlindas
buldoser. Kini ia hanya anjing yang akan menuruti apapun perintah
tuannya. Ini baru awal, ia belum bisa membayangkan apa yang akan terjadi
selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment