Thursday, December 10, 2015

Cerita Sex : SPG yang cantik

win77bet.com / bet77poekr.com - Perkenalkan nama ku Andy. Aku pernah bekerja di salah satu swalayan terkemuka di kota M selama lebih kurang 7 tahun. Awal-nya penempatan aku hanya di bagian receiving barang. Dari sana kemudian beranjak ke posisi yang lebih lumayan.
Nach,dalam setengah tahun di receiving, aku dipindahkan ke lapangan, dalam arti di tempatkan di store. Disinilah awal perjalanan cinta-ku dengan gadis  cantik yg namanya SPG. Terus terang aku sangat menyukai posisi ini berhubung setiap harinya aku bisa menikmati setiap kecantikan SPG yg bertugas di swalayan ini.
Singkat cerita, dari sekian banyak-nya SPG yg bertugas, aku sangat tertarik dgn SPG product susu, namanya Sari. Sari berwajah bukan hanya cantik, tapi body-nya yang juga yahud banget.
Umurnya 19 tahun. Dengan tinggi 165, Bra 34B, ditambah dengan jenjang kakinya yang putih mulus banget, maka komplit lah sudah Sari yang perfect banget menurut versi-ku. Aku mencoba mendekatkan diri dengan-nya, setiap hari selalu aja rapat hingga kedekatan kami semakin nyata.
Tapi berhubung lokasinya di swalayan, aku jg hrs menjaga image agar issue-nya tidak sampai ke telinga atasanku. Sering pada jam” makan aku memberinya cemilan atau makanan tambahan yang rada” enak untuk dimakan, dan dari sikapku itulah, timbul rasa simpati sari terhadapku. Jumat sore itu, ku dekatin Sari seraya berkata ”say, pulang nanti ku antar ya….” Dan Sari pun mengganguk setuju.
Bayangkan,rasanya sudah tidak sabaran menanti jam” pulang kerja karena di otak-ku sudah tersusun beberapa rencana mantap, he..he…
Tidak tahu kenapa belakangan ini selalu membayangkan mulusnya tubuh Sari, sampai-sampai aku tidak tahan dan pengen banget untuk menikmatinya.
Jam yang ditunggu pun akhirnya tiba, bergegas aku turun ke basement bawah mengambil motor kesayanganku. Kutunggu Sari di pinggir jalan pas pintu keluar dari mall tempat kami bekerja. Tidak lama ku liat Sari keluar bersama dengan teman-nya 3 orang, dan begitu melihatku, dia pamitan duluan sama teman-nya di barengi canda teman”-nya yang usilin Sari.
Kuberikan helm dan Sari segera melompat duduk di sadel belakang sambil berpegangan di pinggangku. “Say, kita langsung pulang atau mau jalan” dulu sambil cari makan ?” kataku kenceng. Itu sich hanya pura”ku aja padahal uda banyak rencana di otakku ini, hehhee… Ternyata jawaban Sari bertepatan dgn keinginanku,”kita jalan2 aja dulu baru ntar mlm-an makannya ya”. ujar Sari kepadaku.
Aroma wangi di tubuhnya serasa menimbulkan nafsuku, sehingga makin kupacu motor-ku semakin kencang. Sari memeluk pinggangku sehingga menempellah buah dadanya yang kenceng padat di belakang punggungku. Celanaku makin sesak kejepit pula, hehehehe..
Sengaja aku membawanya jalan sedikit ke pinggiran kota, biar segala rencanku rampung. Setelah puas keliling, akhirnya sampailah kami di rumah makan yang bernuansa klasik dimana rumah makan tersebut mempunyai alun” seperti pondok pribadi, jadi apa yg akan kulakuin nanti lebih privacy dan tertutup dari pandangan orang karena pondoknya memang bersekat.
“Kamu mau pesan apa sayang ?” Kataku dengan mesra. “Sari pesan pecel lele aja bang”. Aku pun segera memesan pd pelayannya… Apa aja yg mau ditambah kutambahkan aja sayuran laen biar banyakan,krn setelah makan nanti,aku jg mau makan lg,tp tentu makan menu yg ISTIMEWA nantinya,ha..ha…
Karena sudah laper banget, kami makan dengan lahapnya sambil sekali kali kusuap nasi ke mulut sari. Awal-nya dia keliatan malu, tapi akhirnya dia tertawa geli.
Selesai makan kami duduk ngobrol dan perlahan tapi pasti arah bicaraku memancing ke arah sex sambil tanganku merangkulnya.
Perlahan kucium bibirnya, hmmm… Lidahku menjelajah ke dalam dan melilit lidahnya. Sari membalas dengan panasnya, sehingga penisku makin mencuat rasanya… Akhhh….Sari mendesis nikmat. Semakin kuberanikan diri dengan memasukkan tanganku ke dalam bilik baju seragam-nya dan kuraba payudaranya yang padat sekal.
Sari merintih nikmat merasakan belaianku pada payudaranya. Kusingkapkan BH-nya dan perlahan memelintir putingnya, ssshh… Sari makin merintih. Aku semakin ga tahan akan rintihannya, ku keluarkan penisku yang sudah mengacung tegak dengan diameter 4 panjang lebih kurang 17cm.
Sari terkejut sekali ketika melihat penisku yang mengacung tegak itu. “Ihh, gede banget punya abang, takut Sari bang”, Sari belum pernah lihat yang begitu-an bang” kata Sari. Tidak apa-apa kok sayang, biasa aja lagi,hehhe… Aku menjawab sekenanya.
Kembali kurangsang Sari dengan ciumanku, perlahan ke telinga dan turun ke leher. Ku kecup pelan dengan penuh perasaan dan Sari semakin mendesah. “Akhhh.. Akhh.. Bang” Sstttttt, Ouugghh….” Sari semakin ga tahan. Perlahan kuraba pahanya yang terbuka dan segera jariku mendarat di ujung selangkanganya.
CD-nya masih belum kuturunkan, cuma jariku hanya mengesek belahan vag-nya. Sari mendesis lirih membuat aku semakin bergairah.. Ada lendir basah mengalir merembes keluar… Sari semakin ga tahan sehingga tangannya menggengam penisku dan mengocok-ngocokkan-nya.
Tiba” kuhentikan serangan ku sehingga membuat Sari terpana heran, nafsunya yang sudah di ubun” terhenti seketika. “Ada apa bang, kenapa berhenti ?”
tanya Sari kepadaku.
Aku menjawab ”Bentar ya sayang, jangan disini lho, bahaya tuch,hehee.. Ntar kalau ketahuan sama orang gimana?” Ucapku kepadanya. Sari baru tersadar kalo kami masih di pondok rumah makan. “Kita pulang aja ya bang, Sari takut kemalaman dan jujur Sari belum pernah melaukan yang seperti tadi. Sari takut bang”. “Ok dech, kita pulang aja ya sayang”kataku membisik di telinganya”. Dalam hati aku merasa tanggung nech, dan ku teruskan rencanaku. Kami merapikan pakaian kami masing2 dan berjalan keluar….
Setelah menghidupkan motor-ku, kami melanjutkan perjalanan pulang, dan jam sudah menunjukkan pukul 21,20. Di tengah perjalanan, aku berpura-pura sakit perut. “Aduh sayang, sakit banget perutku habis makan tadi, Aduh… Ini sepertinya tidak bisa lagi bawa motor”, Sari kebingungan melihat sikapku yang menahan sakit, padahal hanya pura-pura saja, Hehhehehe…” Kita cari tempat istirahat sebentar ya sayang, Abang gak tahan lagi sakit banget perutnya”, Sari berkata ” Ya udalah bang, kita cari tempat istirahat dulu, ntar ga sakit lagi baru jalan.
Aku bersorak girang dalam hati siasatku berhasil ternyata. Ku pacu motor-ku ke arah motel yang gak jauh lagi lokasinya dan segera mengambil kamar. Kita istirahat bentar ya sayang, jgn kuatir, nantik kalau sudah ga sakit lagi kita segera jalan ya say..” Sari hanya menganguk pelan, kuatir dengan sakit ku.
Di dalam kamar aku segera merebahkan badan di tempat tidur sambil berpura2 merintih memegang perutku, Sari semakin kuatir aja rasanya meliahat keadaanku. Kupanggil sari mendekat dan kuminta dia mengelus elus perutku supaya aga reda sakitnya, dan Sari menurutinya. Enak banget pijitan Sari, Sehingga mataku merem melek jadinya, Hahaha.
Tiba-tiba aku bangkit dan merangkul Sari. Sari terkejut sekali dan langsung ku dekap tubuhnya sambil ku cium bibirnya. Sari gelagapan sambil membalas juga dan perlahan kembali kurangsang dan kucumbu mulutnya yang imut itu.
Kubuka kancing baju sari bagian atas dan kubelai dadanya segera. Ku cium perlahan putingnya, sekali-kali kusedot dan kugigit dengan perlahan. Sshhh…. Sari mendesah nikmat.
Tanpa sadar kubuka seluruh pakaiannya dan CD-nya sambil terus ku jilat lembut dadanya. Ku buka lebar kakinya mengangkang dan pelan-pelan ku elus lembut. Vagina-nya sudah basah banget, licin lagi. Aku berkata kepadanya abang suka bau Vagina-nya Sari…
Perlahan tapi pasti aku pun mengeluarkan Penis ku yang lumayan besar, den menyodor ke arah mulut nya.
Dia malu-malu awalnya, tapi lama-kelamaan Sari mau menghisap penisku, dengan nikmat yang tidak terhingga aku pun mengatakan kepadanya kamu sangat luar biasa Sari. Aahhh….
Sudah puas dengan kuluman bibir nya aku pun mengelus Vagina-nya yang begitu putih mulus dengan bulu yang jarang-jarang. Dengan perlahan aku masukan penis ku ke dalam Vagina-nya.
Dia berkata sakitttttt banggggggg… Dengan penuh kasihan aku pun menggoyang pelan-pelan dulu.. Sudah masuk separuh penisku baru dia tidak merasa sakit lagi..
Dengan gairah yang sangat besar aku menggoyang pinggang ku ke memek nya yang begitu tebal dan mulus.
Ahhh..ahh…ohh desah si Sari sewaktu aku menggoyang begitu cepat nya pinggang ku..
10 menit telah berlalu aku pun mengeluarkan sperma yang begitu kental keatas pepek Sari tepat nya dibulu atas Vaginanya., dan kami berdua berpelukan dengan erat dan diwarnai kucuran keringat dimana-mana.
Sejak dari situlah aku dan SPG ku ( Sari ) setiap hari sepulang kerja, kami terus melakukan hubungan seksual di rumahnya, rumahku, atau juga di Motel yang biasa kami lakuin.

0 comments:

Post a Comment